KAYANTARA.COM, TARAKAN – Di tengah dampak pandemi Covid-19 bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kalimantan Utara, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kaltara bekerjasama dengan International Labour Organization (ILO) menyelenggarakan rangkaian webinar melalui kanal Zoom, Kamis (11/6/2020).
ILO adalah Organisasi Buruh Internasional yang merupakan organisasi yang berfokus pada isu ketenagakerjaan dibawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Pelatihan daring ini bertemakan “Business Continuity Response to Pandemic” yang dibagi dalam tiga sesi dan dimulai sedari 9 hingga 11 Juni 2020. Serta diikuti oleh 20 UMKM terpilih dari Kaltara yang telah lolos tahapan seleksi sebelumnya.
Sebagaimana yang kita ketahui bersama, di tengah merebaknya wabah Covid-19, berbagai sektor terutama dibidang ekonomi mulai merasakan dampak kebijakan pembatasan wilayah, tidak terkecuali UMKM.
Dengan minimnya angka pemasukan akibat dampak dari kebijakan tersebut, pelaku UMKM dituntut untuk bersikap adaptif dan segera menyesuaikan diri untuk dapat terus bertahan ditengah ketidakpastian dunia usaha akibat pandemi Covid-19.
“Melalui rangkaian kegiatan webinar ini, BI Kaltara beserta ILO berharap agar UMKM yang ada di Bumi Benuanta dapat memahami kondisi dan potensi masingmasing ditengah situasi pandemi seperti saat ini,” kata Kepala Perwakilan BI Kaltara, Yufrizal, dalam press rilisnya.
Pihaknya berharap UMKM Kaltara dapat menyiapkan langkah-langkah secara cepat, terukur dan efektif guna meminimalisir dampak negatif pandemi ini. Yufrizal juga menyampaikan bahwa pihaknya terus berupaya mendorong UMKM untuk bertransformasi dan beradaptasi untuk dapat bertahan di tengah dampak pandemi ini.
Dia menambahkan bahwa BI Perwakilan Kaltara juga sudah mulai mendorong kegiatan amal untuk beralih ke dunia digital dengan memperkenalkan penggunaan QRIS Tanpa Tatap Muka (QRIS TTM) yang memungkinkan masyarakat dapat berdonasi secara langsung melalui handphone masing-masing.
Di kesempatan yang sama, Michiko Miyamoto, Director of ILO, memaparkan bahwa hasil survei yang dilakukan oleh organisasinya menunjukan besarnya dampak yang diterima oleh UMKM selama masa pandemi Covid-19 ini.
Menurutnya, pandemi Covid-19 merupakan krisis yang terburuk sejak perang dunia kedua. Selain itu, Direktur ILO ini juga memaparkan solusi yang paling dibutuhkan oleh UMKM untuk tetap bertahan di tengah situasi ketidakpastian ini. Dalam rangkaian pelatihan ini, materi yang akan diberikan disesuaikan dan didasari oleh analisa kebutuhan UMKM terdampak pandemi Covid-19, dengan penekanan respon serta pemulihan pasca bencana (Survive and Preparing).
Konten yang diberikan pada pelatihan ini mengadaptasi modul Business Continuity Plan-ILO dan United Nation Office for Disaster Risk Reduction (UNDRR).
Dalam pelatihan tersebut, perwakilan peserta juga mengucapkan terima kasih atas bantuan dan dukungan fasilitas pelatihan yang telah diberikan oleh KPwBI tersebut. “Terima kasih kepada Bank Indonesia KPw Kaltara yang telah mengadakan pelatihan UMKM secara online, yang juga didukung oleh ILO, serta para coach yang sangat luar biasa membimbing kami agar kembali bangkit di tengah pandemi ini,” kata Yudhi selaku pemilik M3 Pagun. (sur)