Begini Dalil Konsultan Terkait Rubuhnya Bagian Bangunan Sport Center

Tampak bangunan proyek sport center di Kelurahan Kampung Empat yang rubuh pada Sabtu (23/11) kemarin. (Foto:IST)

KAYANTARA.COM, TARAKAN-Rubuhnya beberapa bagian bangunan sport center yang berada di kawasan Islamic Center, Kelurahan Kampung Empat, Sabtu (23/11/2019), mendapat tanggapan dari pihak konsultan.

Ditemui di ruang kerjanya, Senin (25/11/2019), Direktur CV Graha Nusantara, Slamet Widodo, selaku konsultan menegaskan, proyek yang sejatinya sudah memasuki tahap finishing itu murni faktor alam atau force majeure.

“Yang rubuh itu bukan bagian dari struktur bangunan, tapi kuda-kudanya. Dan ini murni faktor alam bukan yang lain-lain,” tegasnya kepada Kayantara.com.

Diceritakan Slamet, rubuhnya 11 kuda-kuda bangunan itu terjadi pada saat waktu istirahat sekira pukul 12.00 Wita. “Kejadiannya waktu itu pas jam makan siang dan semua pekerja saat itu pulang, nah ketika mereka lagi makan siang itulah ada angin kencang dan merobohkan salah satu kuda-kuda di bagian barat yang kemudian semuanya ngikut,” katanya.

Menurutnya, rubuhnya kuda-kuda bangunan yang baru dipasang itu karena belum dikunci karena para pekerja sedang istirahat. “Kenapa kuda-kuda itu belum dikunci? Karena pekerja lagi istirahat dan akan dilakukan setelah makan siang,” jelas Slamet.

Awalnya, lanjut dia, PT Thalia Mitra Persada selaku pihak kontraktor maupun pihaknya tak percaya peristiwa yang menimpa bagian bangunan gedung olahraga tersebut. “Tapi setelah dicek langsung ke lapangan setelah ada laporan dari pekerja, betul kuda-kudanya rubuh,” ujarnya.

“Tapi saat itu juga saya perintahkan untuk diganti lagi. Karena kalau sudah rubuh begitu otomatis tidak bisa dipakai lagi, dan mau tidak mau materialnya harus dipesan lagi dan rakit ulang lagi,” tambah Slamet.

Ia juga menegaskan kerusakan material bangunan tersebut sepenuhnya menjadi tanggungjawab pihak kontraktor. Artinya kerugian yang timbul akibat kejadian ini ditanggung sepenuhnya oleh PT Thalia Mitra Persada.

‘Kalau sudah begini otomatis yang tadinya Desember tahun ini ditargetkan pekerjaan itu selesai, maka jadi molor. Kalau kita hitung molor 45 hari kedepan setelah alatnya datang, karena materialnya didatangkan dari Surabaya,” urainya.

“Tapi hikmahnya dari musibah ini tidak makan korban karena saat kejadian itu semua pekerja lagi istirahat,” demikian Slamet. Diketahui, proyek Pemkot Tarakan melalui dana alokasi khusus ini tinggal tahap finishing berupa pengerjaam pemasangan kuda-kuda, plester dan lainnya. (ky1)

Iklan



LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here