KAYANTARA.COM, TARAKAN – Sejak pukul 07.00 Wita, Sabtu (4/1/2020), hingga saat ini, sejumlah speedboat reguler di Pelabuhan Tengkayu I (SDF) Tarakan memilih tidak berlayar.
Kabarnya, sejumlah speedboat reguler yang mogok berlayar itu adalah Limex Grup, Menara Grup, Andalas Grup, Harapan Baru Grup, dan Minsen Grup. Dengan rute keberangkatan Tarakan menuju Tanjung Selor, Bunyu, dan Malinau.
“Informasinya mereka (speedboat) mogok jalan karena ada masalah di tarif tambat di Pelabuhan Tengkayu I,” kata salah satu agen penjualaan tiket speedboat reguler yang enggan disebutkan namanya kepada wartawan.
Ia menyebutkan, kenaikan tarif tambat yang memberatkan pemilik speedboat reguler tersebut dikenakan Rp5000 per GT.
“Sementara speedboat reguler itu kapasitasnya 30 GT, sebelumnya cuma Rp15.000 per sekali jalan. Sekarang dihitung per GT,” jelasnya.
Tak hanya di Tarakan, lanjut dia, speedboat reguler di Pelabuhan Kayan II Tanjung Selor juga memilih mogok berlayar. “Untuk jelasnya belum ada konfirmasi dari pemilik speedboat itu,” katanya.
Dari pantauan media ini, speedboat non reguler tetap berlayar dengan melayani keberangkatan penumpang ke beberapa daerah dari Pelabuhan Tengkayu I Tarakan. Begitu juga dengan speedboat Sadewa Grup tujuan Tarakan-Nunukan.
Kondisi ini dibenarkan oleh Kepala Bidang Laut ASDP Dinas Perhubungan Kaltara, Datu Iman Suramenggala. Namun ia mengakui belum bisa berbicara banyak.
“Kondisi ini belum berpengaruh terhadap aktivitas speedboat di pelabuhan SDF Tarakan maupun di Tanjung Selor, karena masih ada speedboat non reguler,” ujarnya.
“Kami sudah menghubungi pihak pemilik speedboat reguler itu, tapi tidak ditanggapi. Untuk sanksinya sementara ini tidak ada karena baru hari ini, tapi ke depan ada kemungkinan dikenakan sanksi jika berlarut-larut,” demikian Datu. (*)
Reporter: Mansyur Adityo