KAYANTARA.COM, TARAKAN – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI akan membangun sekolah khusus olahraga di lima daerah di Indonesia.
Rencana tersebut disampaikan anggota Komite III DPD RI, Fernando Sinaga, berdasarkan hasil rapat kerja dengan Menpora, Zainuddin Amali, pada 21 Januari 2020 lalu.
Dikatakan senator Kaltara ini, pembangunan sekolah khusus olahraga tersebut bertujuan sebagai pusat pembinaan calon atlet profesional yang dilakukan sejak dini.
“Rencana ini sudah diprogramkan oleh Kemenpora yang saat ini sedang digodok oleh pakar olahraga, dan akan dibangun tahun ini,” kata Wakil Ketua Badan Kehormatan (BK) DPD RI ini.
Tujuan lainnya, lanjut dia, guna melahirkan bakat-bakat yang dimiliki putra daerah yang selama ini kurang mendapat perhatian dari pemerintah.
“Selama ini penyeleksian atlet dilakukan tidak fair alias banyak kecurangan. Banyak yang benar-benar jago tapi tidak lolos seleksi, sebaliknya yang biasa-biasa saja bisa lolos seleksi karena faktor keluarga dan lainnya,” bebernya kepada media ini saat berada di Tarakan, Kamis (13/2).
Fernando menjelaskan, sekolah khusus olahraga ini dibuka tiga jenjang seperti umumnya selama sembilan tahun. Yakni, setingkat SD, SMP dan SMA.
Sementara mata pelajaran umum yang akan diterima siswa hanya bidang studi matematika, bahasa Indonesia, bahasia Inggris dan ideologi pancasila.
“Tapi yang utama adalah pelajaran olahraga, baik teori maupun prakteknya,” ucapnya.
“Namun untuk masuk ke sekolah ini akan diseleksi dulu, dia punya bakat apa. Dan ketika dia lulus setara juga dengan sekolah umumnya,” sambungnya.
Mengenai daerah mana saja yang akan dibangun sekolah khusus itu, Fernando mengatakan belum ditetapkan karena masih tahap pengkajian.
“Rencananya satu pulau dibangun satu sekolah khusus olahraga. Misalnya di pulau Kalimantan kmungkinan akan dibangun di daerah Kaltim,” demikian Fernando. (*)
Reporter: Mansyur Adityo