KNPI Tarakan Imbau Kawula Muda Tinggalkan Perayaan Budaya 14 Februari

Erick Hendrawan

KAYANTARA.COM, TARAKAN – Momentum 14 Februari biasanya dijadikan ajang bagi para muda mudi mengimplementasikan makna kasih sayang yang kebablasan dan menjurus pada hura-hura serta sikap hedon.

Budaya setiap tanggal 14 Februari itu tidak dikenal dalam budaya serta kearifan lokal Indonesia, namun belakangan ini budaya tersebut semakin masuk dalam kehidupan para muda mudi Indonesia, masuknya budaya tersebut adalah dampak dari perubahan maindset berfikir serta dipengaruhi juga semakin berkembangnya arus teknologi dan informasi yang masuk.

“Semestinya generasi muda kita tidak perlu mempopulerkan budaya 14 Februari tersebut, kalau kita berbicara persoalan kasih sayang, tentu bentuknya bukan seperti perayaan 14 Februari yang beberapa tahun ini marak dilaksanakan,” tegas Ketua DPD KNPI Tarakan, Erick Hendrawan melalui keterangan tertulisnya, Kamis (13/2/2020).

Lanjut dia, bentuk kasih sayang yang dimaksud adalah bagaimana generasi muda dapat menyayangi penciptanya, orangtuanya, keluarga, guru hingga para orang yang lebih tua.

Terlebih sekarang generasi milineal harus siap bersaing dalam era ini sebagai persiapan menghadapi era kompetisi global, itu semua dimulai dari banyak belajar, banyak membaca, diskusi hingga mengimplementasikan ilmu yang didapatkan baik dipendidikan formal maupun informal.

“Maka itu kami mengimbau kepada generasi milenial Tarakan agar sebisa mungkin tidak ikut dan terjebak dalam mitos budaya perayaan 14 Februari,” imbuhnya.

“Percayalah jika kita bersungguh-sungguh dan paham dalam memaknai kasih sayang, maka kita adalah bagian daripada yang disayangi para pencipta,” demikian Erick. (*)

Reporter: Mansyur Adityo

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here