Speedboat dari Bunyu Tenggelam, 3 Orang Belum Ditemukan

Pencarian korban tenggelamnya speedboat di perairan Pulau Baru yang terus dilakukan Basarnas Tarakan. (Foto: Istimewa)

KAYANTARA.COM, TARAKAN – Pencarian tiga penumpang speedboat yang tenggelam di perairan Pulau Baru, Kamis (27/2/2020) malam, terus berlanjut.

“Kami terus melakukan pencarian, tapi sempat dihentikan karena terhambat masalah jarak pandang terbatas, angin kencang dan gelombang,” kata Kepala Basarnas Kelas B Tarakan Amiruddin, Jumat (28/2/2020).

Pencarian dilakukan sejak pukul 06.30 Wita dengan radius sekitar satu nautical mile arah barat dan utara, dari lokasi kejadian di Pulau Baru, Kecamatan Bunyu, Kabupaten Bulungan.

Ia menerangkan, setelah dilakukan ploting pada lokasi kejadian, ternyata masuk di daerah muara.

“Jadi kalau di muara tidak diperluas daerah pencarian, kan mengikuti kondisi pasang surut air, kalau pasang ke barat dan surut ke utara,” jelasnya.

Basarnas fokus pencarian pada gusung yang ada di lokasi kejadian. Selain itu, pencarian juga dilakukan di wilayah pesisir pulau yang tidak jauh dari lokasi tenggelamnya speedboat berkapasitas 4 orang tersebut.

“Pencarian dilakukan hingga 7 hari ke depan, tapi nanti dilihat lagi kondisinya, jika dianggap perlu penambahan waktu, maka akan kita tambah,” ujarnya

Adapaun kronologi kejadian, Amriuddin menjelaskan, pada 27 Februari kemarin, Basarnas Tarakan mendapatkan laporan speedboat tenggelam yang memuat empat penumpang dari lokaso pertambakan Pulau Liu Tiga, Kabupaten Bulungan menuju Tarakan.

“Infonya speedboat ini berangkat sekitar pukul 10.00 Wita, tepat di antara Pulau Lada dan Baru, speedboat sempat mati mesin dan dihantam gelombang hingga tenggelam,” jelasnya.

Akibatnya, ke-4 orang ini terpental ke laut. Namun hanya satu orang yang berhasil menyelamatkan diri, bernama Anto.

Sementara tiga rekan lainnya yakni Saifullah, Suffu dan Aco belum ditemukan dan diketahui kondisinya saat ini.

“Anto ditemukan pukul 16.30 Wita dalak kondisi mengapung menggunakan dua helm, dari Anto inilah diketahui ada kecelakaan laut, yang kemudian dilaporkan salah satu keluarga korban,” ujarnya.

Sedangkan untuk tiga orang lainnya, Amiruddin menyebutkan, ketika tercebur ke laut langsung terseret arus karena tidak dapat berpegangan pada benda yang dapat dijadikan pelampung.

Sementara speedboat yang mereka tumpangi langsung tenggelam ke dasar laut, usai dihantam gelombang. (*)

Reporter: Mansyur Adityo

Iklan



LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here