Setahun Kepemimpinan Khairul-Effendhi, Ini Capaian Pembangunan Tarakan

REFLEKSI: Khairul dan Effendhi Djuprianto saat dilantik sebagai wali kota dan wakil wali kota Tarakan pada 1 Maret 2019 lalu. (Foto: Humas Pemkot Tarakan)

KAYANTARA.COM,TARAKAN – Pada Ahad (1/3/2020) kemarin, kepemimpinan Khairul-Effendhi Djuprianto sebagai wali kota dan wakil wali kota Tarakan genap berusia satu tahun.

Selama satu tahun kepemimpinannya, banyak tantangan yang dilalui dan peluang yang harus ditangkap. Namun, di usianya itu merupakan tahap penyesuaian dan perencanaan.

Masa ini dimanfaatkan untuk menguatkan pondasi pembangunan selama lima tahun mendatang. Terlebih, diakui Khairul, menjadi wali kota pada saat anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2019 telah berjalan dan harus menyelesaikan “warisan utang” Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan sebesar Rp 385 miliar, yang ditinggal masa kepemimpinan sebelumnya.

Hal ini diakui Khairul tidak dapat mewarnai terlalu banyak program-program dan merealisasikan janji politik karena tetap harus menjalankan apa yang telah direncanakan pemimpin sebelumnya yang terbaca dalam APBD 2019.

Selanjutnya, pada tahun 2020 ini, Khairul sudah mulai memasukkan perencanannya yang dapat mendukung visi terwujudnya Tarakan sebagai kota maju dan sejahtera melalui smart city dan memprogramkan beberapa kegiatan yang menjadi perhatian masyarakat. Seperti penanganan banjir, program gas rumah tangga dan pengembangan kepariwisataan.

Bagaimana komentar Khairul menilai hasil kerjanya dalam setahun ini? Ketika ditemui di kediamannya, Ia mengungkapkan obsesinya ke depan untuk dapat menjadikan Kota Tarakan sebagai kota maju dan sejahtera melalui smart city, dan menjadi daerah percontohan di Kalimantan Utara (Kaltara).

“Visi kota Tarakan 2019-2024 adalah mewujudkan Tarakan sebagai sebagai kota maju dan sejahtera melalui smart city. Untuk itu kita terus berupaya melalkukan pembangunan tidak hanya sektor fisik tetapi non fisik juga khususnya peningkatan kapasitas SDM masyarakat Kota Tarakan,” katanya.

“Alhamdulilah dalam 1 tahun masa jabatan kami ini, terlihat peningkatan hampir di seluruh indikator makro ekonomi, seperti tingkat pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, angka pengangguran, angka kemiskinan, genie ration dan indeks pembangunan manusia,” tambah Khairul.

Sepanjang satu tahun terakhir, pembangunan Kota Tarakan berfokus pada pemenuhan pelayanan dasar dan diikuti dengan 16 program unggulan yang menjadi janji politik pasangan Optimis Khairul-Effendhi (OKE), mulai dari pemberdayaan rukun tetangga, pembangunan bidang pendidikan, kesehatan, rumah DP nol persen, hingga ke program smart city plus (simak tabel di bawah).

Ke-16 program tersebut secara umum berjalan sesuai dengan rencana. Setahun dibawah kepemimpinan OKE, Tarakan bertransformasi baik dalam kultur birokrasi yang smart, lebih fokus kepada pembangunan manusia maupun kebangkitan berbagai wilayah melalui usulan program strategisnya yang digodok matang.

Program pemberdayaan RT misalnya, telah dialokasikan sesuai rencana yaitu Rp 50 juta per tahun per RT. Menariknya, program tersebut juga dibarengi dengan sinkronisasi antara program dana kelurahan yang diberikan pemerintah pusat sehingga menjadi daya ungkit dalam pembangunan di tingkat RT.

Bahkan, pada Musrenbang Kelurahan, Walikota selalu hadir untuk memastikan aspirasi masyarakat Tarakan dapat terserap pada Musrenbang Kota. Selanjutnya, di bidang kesehatan, Rumah Sakit Umum Kota Tarakan (RSUKT) telah resmi beroperasi, dan Puskesmas 24 Jam telah beroperasi pada tahun 2019.

Wali kota berkomitmen, agar pelayanan kesehatan harus memudahkan masyarakat. Salah satunya melalui digitalisasi pelayanan kesehatan. Komitmen yang sama juga mengiringi tersedianya fasilitas ambulans, mobil jenazah, hingga pemadam kebakaran secara gratis bagi masyarakat melalui One Call One Number 112.

Semua fasilitas tersebut diresmikan dalam 14 hari pertama setelah Wali Kota menjabat. Tidak hanya itu, pembangunan di bidang kesehatan juga diimbangi dengan upaya pemenuhan kebutuhan tenaga medis dan alat kesehatan, akreditasi Rumah Sakit dan Puskesmas, hingga alih status RSUKT menjadi Badan Layanan Umum. Di bidang pendidikan, Pemerintah Kota Tarakan kembali memberikan apresiasi pada siswa berprestasi di sekolah-sekolah, yang dilanjutkan dengan pemberian beasiswa pada siswa berprestasi dan yang siswa dari keluarga tidak mampu.

Sementara untuk pembangunan infrastruktur, pihaknya merancang penataan wisata pantai amal, pembangunan sarana olahraga, sentra kawasan industri, pasar, dan beberapa infrastruktur yang lain, serta upaya untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Di antaranya melalui terobosan pada pemungutan pajak dan retribusi daerah melalui skema parkir berlangganan secara elektronik, dan optimalisasi pajak daerah.

Pemkot Tarakan juga getol mengundang investor baik dari dalam maupun luar negeri dari berbagai sektor. wali kota sendiri berjanji untuk menyambut dengan tangan terbuka bagi investor yang hendak berusaha di Kota Tarakan, bahkan ia telah menyiapkan Mall Pelayanan Publik yang akan diresmikan pada semester kedua tahun 2020 ini, yang akan semakin memudahkan masyarakat dan pelaku usaha untuk mengakses layanan publik, termasuk izin usaha. Investasi, dipercaya dapat semakin meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kota Tarakan hingga mencapai 8 persen per tahun.

PERBAIKAN DI INDIKATOR MAKRO

SECARA makro, keberhasilan pembangunan daerah dapat diukur melalui indeks pembangunan manusia (IPM), pertumbuhan ekonomi, inflasi, tingkat kemiskinan dan tingkat pengangguran. kota Tarakan melalui kepemimpinan OKE di tahun 2019 telah mencatatkan nilai IPM Kota Tarakan 76,09 meningkat 0,4 poin dibanding tahun 2018 yang sebesar 75,69. Capaian IPM kota Tarakan ini tertinggi di wilayah Kaltara, dan lebih tinggi dari Provinsi Kaltara yang mempunyai IPM sebesar 71,15, dan lebih tinggi dari IPM nasional yang sebesar 71,92.

Agregat pembentuk IPM Tarakan adalah usia harapan hidup kota Tarakan, di mana angka harapan hidup adalah 73,92 tahun (meningkat dari 73,88 tahun pada 2018) , Angka rata-rata lama sekolah 9,96 tahun (meningkat dari 9,94 tahun pada 2018), Angka harapan lama sekolah 13,73 tahun (meningkat dari 13,70 pada tahun 2018), dan pengeluaran per kapita 11,509 juta per bulan (dari 10,073 juta per bulan pada tahun 2018).

Pertumbuhan ekonomi Tarakan tahun 2019 mengalami pertumbuhan sebesar 7,69 persen dan naik 0,17 poin dari pertumbuhan ekonomi tahun 2018 yang sebesar 7,52 persen dan berada di atas pertumbuhan ekonomi provinsi Kaltara yang sebesar 6,91 persen, dan di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,02 persen.

Dan untuk inflasi, Tarakan berhasil menekan angka inflasi sebesar 1,47, turun dari inflasi tahun 2018 yang sebesar 5,00. Tingkat inflasi ini lebih rendah dari tingkat inflasi nasional yang sebesar 2,72. Keberhasilan indikator makro ekonomi, tentunya harus berdampak pada masyarakat Tarakan.

Dan hal ini dapat dilihat dari tingkat kemiskinan dan tingkat pengangguran di Tarakan. Untuk kemiskinan, di tahun 2019 tingkat kemiskinan Tarakan dapat diturunkan sebesar 6,00 persen turun 0,15 dari tingkat kemiskinan di tahun 2018 sebesar 6,15 persen, lebih rendah dari tingkat kemiskinan Provinsi Kaltara yang sebesar 6,63 persen dan nasional yang sebesar 9,22 persen.

Selanjutnya untuk tingkat pengangguran, pada tahun 2019 tingkat pengangguran Tarakan adalah sebesar 4,78 persen, dan lebih rendah dari tingkat pengangguran Kaltara sebesar 5,80 persen, dan lebih rendah dari tingkat pengangguran nasional yang sebesar 5,01 persen. (*)

Sumber: Humas Pemkot Tarakan

Sumber: Humas Pemkot Tarakan
Editor: Mansyur Adityo

Iklan



LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here