KJRI Deportasi 295 TKI Bermasalah ke Nunukan

Ratusan TKI asal Tawau dan Kinabalu saat tiba di Pelabuhan Tunon Taka usai dideportasi KJRI setempat. (Foto: Oktavianus/Kayantara.com)

KAYANTARA.COM, NUNUKAN-Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Malaysia kembali deportasi sebanyak 295 tenaga kerja Indonesia (TKI) ke Kabupaten Nunukan.

Deportasi WNI tersebut dilakukan selama dua hari beruntun, pada 11 dan 12 Maret 2010, yang diterima oleh Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Nunukan.

Di hari pertama dilakukan oleh KJRI Tawau kepada 139 TKI. Meliputi 104 laki-laki dewasa, 32 wanita dan tiga anak-anak. Mereka terjerat kasus ilegal sebanyak 66 orang, overstay 31 orang, narkoba 36 orang dan tindakan kriminal enam orang.

Sehari kemudian, giliran KJRI Kinabalu yang mendeportasi 156 TKI usai menjalani tahanan di PTS Kiamanis dan Papar Kota Kinabalu.

Berdasarkan laporan BP2MI Nunukan, 156 TKI itu terdiri dari 113 laki -laki, 28 perempuan dan 15 anak-anak. Dengan kasus Illegal 73 orang, overstay 27 orang, narkoba 28 orang serta lahir di Malaysia 28 orang.

Para TKI ini dipulangkan melalui Pelabuhan Tawau menuju Tunon Taka Nunukan dengan mengunakan perahu cepat Mid East Express.

Tak hanya dokumennya, kesehatan ratusan TKI ini juga diperiksa saat tiba di pelabuhan Tunon Taka sebelum ditempatkan di Rusunawa guna didata oleh BP2MI.

“Mengenai kesehatannya setelah melalui pemeriksaan Kesehatan Pelabuhan tidak ada yang terdeteksi suhu badannya tinggi, semua normal,” ungkap Plt Kepala BP2MI Nunukan, Arbai

“Namun yang terlihat para deportan mengalami gatal-gatal, tapi itu karena selama berada di tahanan, mereka juga sudah diberikan obat oleh Kesehatan Pelabuhan,” tambahnya.

Selama di Rusunawa, ratusan TKI ini akan melakukan berbagai aktivitas. Misalnya senam pagi bersama, kerja bakti, pelatihan dan lainnya.

“Tadi kita sudah memberikan pelatihan dan pembekalan terhadap deportan asal Tawau mengenai tentang pertanian, karena rata-rata deportan bekerja di perusahaan kelapa sawit,” ujarnya.

“Tidak hanya dari Dinas Pertanian saja tetapi instansi lainnya juga akan memberikan pelatihan, seperti Imigrasi dan Disnakertrans serta instansi lainnya,” demikian Arbain. (*)

Reporter: Oktavianus

Iklan



LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here