KAYANTARA.COM, TARAKAN – dr Devi Ika Indriana boleh saja jadi juru bicara resmi Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan untuk Tim Gugus Tugas pencegahan dan penanggulangan Corona atau COVID-19.
Jabatan tersebut membuatnya bisa dibilang menjadi garda terdepan komunikasi pemerintah ke masyarakat.
Namun sesungguhnya ada orang-orang yang punya tugas serupa, tapi tak pernah muncul atau dikutip oleh media massa. Mereka juga garda depan komunikasi ke masyarakat, bahkan sifatnya langsung, tidak lewat perantara media massa.
Mereka adalah operator hotline Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tarakan khusus Corona yang dibuka sejak 16 Maret 2020 lalu. Sebagaimana diketahui, mereka bertugas menerima laporan dari masyarakat. Terutama bagi masyarakat yang kembali dari daerah terjangkit di Indonesia.
Dengan melaporkannya ke nomor 081351432112 baik melalui telepon langsung maupun pesan singkat via WhatsApp (WA) sejak pukul 07.30 hingga 21.00 Wita.
“Kami hanya melayani laporan masyarakat sampai jam 9 malam, di atas jam itu bisa ke call center 112,” kata Husen, salah satu operator hotline Covid-19 Dinkes Tarakan, Rabu (25/3).
Dia mengungkapkan selama dua tiga hari belakangan ini jumlah masyarakat yang melaporkan diri ke layanan tersebut terus mengalami peningkatan. Bahkan laporan masyarakat tak pernah kosong.
“Dua tiga hari ini yang melapor meningkat, dengan jumlah pelapor 35 sampai 40 orang per hari dari semua kelurahan yang ada,” sebutnya.
Padahal, sebelumnya masyarakat yang melaporkan diri dengan gejala yang dirasakan rerata 20 sampai 30 orang per hari. “Rata-rata yang melapor perorangan yang baru datang dari daerah yang terjangkit, ada juga yang datang langsung,” ujarnya.
Sebaliknya, masyarakat yang datang langsung ke hotline covid-19 yang dipusatkan di kantor Dinkes Tarakan di depan Rusunawa Kelurahan Gunung Lingkas malah menurun.
Jika biasanya yang datang melapor berjumlah sampai 7 orang, kini berkurang menjadi 3-4 orang.
Masyarakat yang melaporkan diri terutama baru datang dari daerah terjangkit langsung dikategori orang dalam pemantauan (ODP) oleh Puskesmas di wilayah masing-masing.
Sehingga mereka menyimpulkan bahwa kesadaran masyarakat melaporkan diri ke layanan itu semakin baik. Bahkan sejauh ini berjalan seperti yang diharapkan, tidak ada laporan aneh atau mengerjain para petugas.
Untuk diketahui, hingga pukul 10.00 Wita hari ini, masyarakat yang melaporkan diri sebanyak 245 orang. Sementara ODP di Tarakan berjumlah 50 orang. Dan ODP yang telah selesai masa pemantauannya selama 14 hari dari Puskesmas di daerah tempat tinggal ODO berjumlah 14 orang, dan dinyatakan sehat.
Sedangkan PDP berjumlah 7 orang. Namun 2 diantaranya dinyatakan negatif sesuai hasil pemeriksaaan specimen PDP di Batlitbangkes Surabaya. (*)
Reporter: Mansyur Adityo