COVID-19 di Kaltim: Kesembuhan Masih Nol Persen

Grafis Dinkes Provinsi Kaltim.

KAYANTARA.COM, SAMARINDA-Kesembuhan pasien positif COVID-19 di Kalimantan Timur (Kaltim) pada hari kesepuluh penetapan Kaltim sebagai provinsi dengan status Kejadian Luar Biasa (KLB) masih nol persen. Bahkan pasien positif dalam dibandingkan tanggal 20 Maret, pada tanggal 28 Maret naik dari 9 menjadi 17 kasus, atau bertambah 8 kasus (47,05%).

Tidak itu saja, untuk PDP (Pasien Dalam Pengawasan) pada tanggal 28 Maret berjumlah 81 kasus, atau dibandingkan tanggal 20 Maret berjumlah 46, ada kenaikan dalam seminggu terakhir 35 kasus, atau 43,20%.

Hal yang menjadi tantangan besar Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-Kaltim adalah mengawasi orang dengan status pemantauan (ODP) yang  jumlah semakin banyak dalam seminggu terakhir. Jumlah ODP pada tanggal 28  Maret 2.339 orang, atau naik 1.778 (316,93%) dibandingkan tanggal 20 Maret sebanyak 561 orang.

Sumber  tertularnya pasien positif COVID-19 di Kaltim, juga terus bertambah, selain dari 2 kluster di Bogor, juga ada kluster KPU Pusat. Kluster terbaru pasien positif  di Balikpapan dalah (casus import) dari Jepang, dan kluster Tablig Ijtima di Gowa.

“Hingga hari ini, Sabtu, 28 Maret 2020, total pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kaltim berjumlah 17 orang. Penambahan ini sebanyak enam orang yang semuanya berasal dari Kota Balikpapan,” jelas Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, Andi Muhammad Ishak, Sabtu (28/3).

Dijelaskan Andi, enam orang (baru) yang terpapar Covid-19 ini semuanya berasal dari Kota Balikpapan. Satu orang berkode Bpn-07, laki-laki berusia 49 tahun sesuai dengan tracing telah melakukan perjalanan dari Yogyakarta.

Balikpapan-08 juga seorang laki-laki berusia 17 tahun yang merupakan anak dari Bpn-02 dan Bpn-07. Artinya, mereka terjangkit dalam satu kelaurga.

Kemudian Bpn-09, perempuan dengan usia 50 tahun, merupakan peserta dari Sidang Tahunan Sidang Sinode di Bogor. Begitupub pasien berkode Bpn-11 dan Bpn-12, merupakan orang-orang yang pernah kontak dengan peserta pertemuan nasional Sidang Sinode tersebut.

Sedangkan seorang pasien lainnya berkode Bpn-10, merupakan warga Banjarmasin, Kalimantan Selatan yang mengikuti Tablig Ijtima di Gowa, Sulawesi Selatan. Namun, belum sempat digelar acara yang sedianya berlangsung 19-22 Maret, namun dibubarkan oleh petugas keamanan.

“Pasien ini, ketika pulang, singgah dahulu di Balikpapan. Pada tanggal 21 mengeluhkan sakit dengan gejala demam dan batuk. Setelah diperiksa, langsung menjadi Pasien Dalam Pengawasan dan hasilnya telah diterima,” jelas Andi.

Hingga kini, Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kaltim berjumlah 1.634 orang terbagi dalam selesai pemantauan sebanyak 705 orang dan penambahan hari ini sebanyak 106. Sedangkan Pasien Dalam Pengawasan hingga Jumat (28/3) berjumlah 81 orang pasien.

Sedangkan pasien positif berjumlah 17 orang dan negatif sebanyak 39 orang dan yang masih dalam proses sebanyak 25 orang. (niaga.asia)

Iklan



LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here