Rusli Jabba Sarankan Pangkalan Gas Melon Buka Layanan Pesan Antar

Temukan Pengecer Jual Gas Melon Seharga Rp60 Ribu Per Tabung

Anggota DPRD Tarakan saat melakukan sidak penjualan gas melon dan menemukan dijual seharga Rp60 ribu per tabung, siang tadi. (Foto: Istimewa)

KAYANTARA.COM, TARAKAN – Himbauan untuk mulai bekerja dari rumah (work from home) sebagai antisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19, membuat masyarakat membatasi aktivitas sosialnya.

Tidak hanya pergi ke kantor, pergi ke tempat publik pun dihindari, salah satunya taman bermain. Hal ini juga seiring penekanan pemerintah terkait physical dan social distancing atau jaga jarak dan tidak berkumpul.

Dengan begitu, perjuangan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dapat diminimalisir hingga aktivitas kembali normal seperti semula.

Untuk itu, anggota Komisi III DPRD Tarakan H.Rusli Jabba menyarankan agar pangkalan elpiji 3 kilogram (kg) atau biasa dikenal gas melon membuka layanan pesan antar ke konsumen.

“Pemandangan antrean warga untuk mendapatkan gas 3 kilogram di pengecer masih terlihat, padahal kondisi sekarang hal demikian tidak dibenarkan di tengah pandemi Corona saat ini,” ujarnya.

“Sehingga saya menyarankan agar pangkalan membuka layanan antar pesan dan langsung diantar ke rumah warga seperti ojek online,” saran politisi Partai Hanura ini, Rabu (15/4/2020).

Jika hal tersebut dapat dilakukan oleh 280 pangkalan gas melon yang ada di Tarakan, maka warga tidak perlu lagi ke luar rumah dan mengantre sekian lama.

“Mengenai konsekuensinya ya tinggal ditambah saja biaya ongkos antarnya, misalnya menjadi Rp20 atau 25 ribu dari harga HET Rp16 ribu per tabung, artinya pangkalan tetap memberlakukan HET,” jelas Haji Rusli, sapaan akrabnya.

Di sisi lain, anggota DPRD Tarakan dua periode ini mengimbau agar pelaku usaha gas melon di Bumi Benuanta tidak memanfaatkan situasi yang serba sulit saat lantaran wabah Covid-19, dengan menaikan harga di atas HET yang telah ditetapkan pemerintah.

Seperti yang ditemukan dalam saat inspeksi mendadak (sidak) bersama Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Tarakan pada Selasa (13/4) siang, dimana salah satu pengecer menjual gas melon seharga Rp60 ribu per tabung.

“Saat sidak siang tadi kami menemukan gas elpiji 3 kilo dijual seharga Rp60 ribu per tabung. Alasannya, harga modalnya Rp40 ribu per tabung. Ini yang akan ditelusuri Disdagkop sama siapa dia beli gas elpiji seharga itu,” bebernya.

Bercermin dari persoalan ini, Haji Rusli mengimbau agar pangkalan gas melon di Bumi Paguntaka agar tidak melayani pemesanan yang bukan rekanan sebagaimana mestinya.

“Pangkalan gas melon ini harus betul-betul melihat siapa saja pengecernya, maksudnya janganlah melayani yang bukan pengecernya,” imbuhnya seraya mengatakan stok gas melon di Tarakan sejauh ini belum ada kelangkaan.

“Ini yang kita khawatirkan seperti yang terjadi yang di salah satu pengecer itu, apalagi menjelang bulan Ramadan, ya jangan sampailah ada upaya penimbunan untuk meraih untung sebanyak-banyaknya,” demikian Haji Rusli. (*)

Reporter: Mansyur Adityo

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here