Tenaga Medis COVID-19 di Nunukan Diinapkan di Hotel Laura

Hotel Laura Nunukan untuk fasilitas rumah singgah tenaga medis. (foto Istimewa)

KAYANTARA.COM, NUNUKAN -Pemerintah Kabupaten Nunukan mengalokasikan anggaran Rp 540 juta untuk penyediaan rumah singgah atau penginapan bagi tenaga medis yang bertugas menangani pasien Covid-19 diruang isolasi RSUD Nunukan. Saat ini di Nunukan terdapat sebanyak 34 pasien positif dirawat di RSUD Nunukan.

“Untuk rumah singgah tenaga medis disiapkan di Hotel Laura dengan kapasitas kamar sebanyak 40 ruangan,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nunukan, Aris Suyono, Minggu (26/4/2020).

Jumlah kamar hotel yang dipakai bisa bertambah ketika jumlah kasus bertambah, karena secara bersamaan tentu jumlah tenaga medis yang bekerja juga bertambah. Bertambahnya kebutuhan ruang-ruang kamar tentunya diikuti bertambahnya pula jumlah anggaran.

Penyiapan rumah medis lanjut Aris, bertujuan menghindari adanya penularaan virus yang dibawa oleh tenaga medis saat pulang kerumah setelah menjalankan tugas pelayanan kesehatan di ruang-ruang isolasi RSUD Nunukan.

“Agar paramedis bisa istirahat tenang, dan keluarga merekaa bisa tenang, termasuk masyarakat, kita siapkan hotel laura,” tambahnya.

Penyiapan rumah singgah untuk tenaga medis penanganan Covid-19 sebelumnya telah suarakan oleh anggota DPRD Nunukan Andi Mutamir saat melakukan kunjungan monitoring ke RSUD Nunukan pada, 11 April 2020 lalu.

Andi mengatakan, tempat tinggal ini bertujuan memberikan keselamatan, kenyamanan bagi para medis dan keluarga mereka. Pasalnya, ada kekuatiran dan rasa ketakutan orang tua kepada anak-anaknya jika harus pulang ke rumah usai menjalaankan tugas.

“Habis berintekrasi dengan pasien positif, mereka tidak sadar dan pasti tidak mengetahui apakah terular atau tidak, inilah yang kita kuatirkan,” katanya

Rasa kekuatiran penularan virus corona sangatlah wajar disaat jumah pasien bertambah dan bukan tidak mungkin para medis yang pulang kerumah tanpa sadar membawa virus dan menularkan lagi kepada keluarga mereka.

“Terutama orang-orang tua lanjut usia, mereka serba salah menerima kepulangan anaknya, takut jangan-jangan terjangkit virus dan tanpa sadar menularkan di keluarga,” sebutnya. (*/niagaasia)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here