Perangkat PCR Tiba, Tinggal Tunggu Rehab Lab Selesai

Sepekan Lagi, Kaltara Siap PCR Mandiri

Gubernur Kaltara, Dr H Irianto saat memeriksa perangkat PCR yang telah tiba di RSUD Tarakan, Rabu (3/6)

TANJUNG SELOR – Diyakini pekan ini Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tarakan sudah dapat melakukan uji sampel swab pasien Covid-19 secara mandiri melalui metode Polymerase Chain Reaction (PCR). Ini setelah, perangkat pengujinya tiba di RSUD Tarakan pada Selasa (2/6) lalu. Perangkat itu, tiba dalam kondisi baik setelah berpekan-pekan lamanya dikirim dari Jerman, negara produsen alat tersebut.

Untuk memastikan kesiapan pelaksanaan tes PCR secara mandiri, pagi (3/6) kemarin Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie bersama sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) terkait melakukan kunjungan kerja ke RSUD Tarakan.

“Tujuan kunjungan kali ini, untuk meninjau kesiapan ruangan dan peralatan Laboratorium PCR RSUD Tarakan. Karena alat PCR-nya sudah berada di RSUD Tarakan. Jadi, harus dipastikan fisiknya baik dan siap difungsikan,” tutur Gubernur.

Dengan didampingi Direktur Utama (Dirut) RSUD Tarakan, dr H M Hasbi Hasyim, Gubernur melihat langsung alat yang ditaksir dibeli Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara senilai Rp 1,8 miliar itu. Warnanya dominan hitam dengan garis merah. Tampak elegan dan kokoh.

“Dari laporan Dirut RSUD Kota Tarakan diketahui bahwa peralatan laboratorium PCR sudah lengkap. Hanya perlu diinstalasi dan dikalibrasi. Bahkan perangkat utama, berupa alat PCR sudah tiba di RSUD Tarakan. Jenisnya adalah qTower3 analytikjena, produksi Jerman,” jelas Irianto.

Saat ini perangkat yang mampu menguji sampel sebanyak 90 tabung dalam 2 jam itu, masih ditempatkan di ruangan yang aman di RSUD Tarakan. “Akan diinstalasi di ruangan laboratorium khusus setelah proses rehab ruangannya selesai dilakukan. Targetnya sekitar sepekan lagi, ruangan tersebut sudah dapat digunakan. Dan, ruangan itu harus memenuhi standar yang ada, harus steril dan lainnya. Tak bisa sembarang orang masuk ke laboratorium itu nantinya,” urai Gubernur.

Satu set perangkat PCR, terdiri dari peralatan penguji sampel dan monitor serta alat printer hasil uji sampel. “Untuk kesediaan SDM operatornya, sudah siap sebagaimana kepala ruangan laboratorium PCR RSUD Tarakan,” 

Ulas Irianto.

Total anggaran daerah yang digunakan untuk memastikan Kaltara mampu melakukan tes PCR secara mandiri, sekitar Rp 5,2 miliar termasuk pengadaan perangkat PCR dan rehab ruang laboratorium dan fasilitas lainnya. 

Untuk kegiatan rehab ruang laboratorium PCR-nya, dari kunjungan terlihat tengah berproses sejumlah kegiatan perbaikan dan pembenahan. Mulai dinding, atap, jendela dan lainnya. “Ada ruang untuk menguji sampel, dan ruangan penyimpanan sampel. Jadi, ada dua ruangan terpisah. Keduanya harus steril dan memenuhi kriteria tertentu agar sampel tidak bocor atau terkena efek lainnya,” tutup Gubernur.(humas)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here