Tenaga Medis di RSUD Tarakan Bakal Diberi Reward, Irianto: Kalau Bisa Kita Umrahkan

Gubernur Kaltara Irianto Lambrie saat meninjau pelaksaan rapid test gratis kepada calon mahasiswa, siswa dan santri yang akan kembali ke pondok pesantren di RSUD Tarakan, siang tadi. (Foto: Mansyur/Kayantara.com)

KAYANTARA.COM, TARAKAN – Hampir sepekan sudah RSUD Tarakan tidak dihuni oleh pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Hal ini tak terlepas dari peran para tenaga medis yang berjuang merawat pasien positi corona hingga dinyatakan sembuh selama berada di rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) ini.

Tak hanya tenaga kesehatan, pemberian reward juga akan diberikan kepada staf rumah sakit meski tak memiliki kontak langsung secara fisik dengan pasien positi. Namun kerap berhubungan dengan material yang diperuntukkan kepada pasien positif.

Mengapresiasi dan sebagai tanda ucapan terima kasih pemprov kepada para tenaga medis dan staf yang dimaksud, Gubernur Kaltara Irianto Lambrie menuturkan akan memberikan reward untuk mereka.

“Kalau reward pasti ada kita berikan kepada mereka. Kalau bisa umrah, kita umrahkan,” ucap Irianto Lambrie kepada wartawan usai menghadiri acara pelaksanaan rapid diagonistic test (RDT) kepada calon siswa, mahasiswa dan santri yang akan kembali ke pondok pesantren, Senin (15/6/2020).

Dia mengaku lega dan bahagia karena para tenaga medis di RSUD Tarakan sampai saat ini tak memiliki keluhan atas kondisi kesehatannya setelah banyak menghabiskan waktunya merawat pasien positif.

Sementara itu, Direktur RSUD Tarakan dr Hasbi Hasyim menyebutkan tenaga medis yang selama ini kontak erat dengan pasien positif berjumlah antara 30 sampai 40 orang.

Dia menyebutkan setiap tenaga medis maupun non tenaga medis akan diberi reward berupa uang tunai dengan besaran yang disesuaikan beban kerjanya.

“Sesuai edaran Menteri Keuangan mereka memang akan diberikan reward. Cuma kita lagi hitung baik-baik beban kerja mereka sesuai aturan kementerian. Karena kalau tidak sesuai dan diaudit ada temuan, kan kita tidak enak,” jelasnya.

Tenaga medis yang dimaksud seperti dokter dan perawat. Sementara tenaga rumah sakit yang memiliki kontak erat dengan peralatan yang digunakan oleh pasien seperti tenaga sterilisasi alat, laundry, dan satpam serta lainnya.

Pemberian reward berupa uang bersumber dari pemerintah pusat melalui kementerian terkait. “Kita akan lihat kalau pembiayaan dari pemerintah pusat itu tidak bisa untuk tenaga rumah sakit non medis, kita akan kasih dari BLUD. Intinya kita berusaha menghargai semua upaya teman-teman ini,” kata Hasbi. “Kalau tenaga medis itu kalau tidak salah Rp15 juta per orang, tapi jelasnya nanti kita lihat rumusannya seperti apa,” tambahnya. (sur)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here