Peserta UTBK dari Luar Kaltara Wajib Kantongi Swab, Peminat Turun 50 Persen

Prof Adri Paton saat diwawancarai wartawan usai menggelar press rilis di ruang kerja Walikota Tarakan, siang tadi. (Foto: Mansyur/Kayantara.com)

KAYANTARA.COM, TARAKAN – Pelaksanaan tes Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) tahun ini di seluruh perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia termasuk di Universitas Borneo Tarakan (UBT) Kaltara dilaksanakan dua tahap.

Pada tahap pertama dibuka mulai tanggal 5 sampai 14 Juli 2020 yang dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama dimulai pukul 09.00 hingga 11.15 Wita. Kemudian sesi kedua dimulai pukul 14.00 sampai 16.15 Wita. Setiap sesi hanya diisi sekitar 145 orang.

Berikutnya untuk tahap kedua dilakukan pada 20 hingga 29 Juli 2020. Sementara pengumuman Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) akan dilaksanakan pada 20 Agustus 2020 mendatang.  

“Pelaksanaan UTBK tahun ini di tengah wabah virus corona (Covid-19) akan menerapkan protokol kesehatan sesuai arahan gugus tugas nasional dan izin Walikota Tarakan. Seperti wajib pakai masker, cuci tangan, jaga jarak dua meter dari satu kursi ke kursi lainnya, cek suhu tubuh dan lainnya,” kata Rektor UBT Prof Dr Adri Paton dalam jumpa persnya di ruang kerja Walikota Tarakan, Kamis (25/6).

Adapun lokasi UTBK tahun ini hanya dipusatkan di Kampus UBT yang beralamat di Kelurahan Pantai Amal Kecamatan Tarakan Timur. Sejauh ini, sebut Adri, calon UBTK di UBT tercatat sebanyak 2.058 orang dari berbagai provinsi dan daerah di wilayah Kaltara. Dari jumlah tersebut, 43 diantaranya berasal dari luar Kaltara.

“Karena masih di tengah pandemi maka bagi calon mahasiswa dari luar Kaltara terutama dari zona merah kita perketat, yaitu dia harus menunjukan swab. Hal ini UBT akan berkoordinasi dengan gugus tugas Tarakan,” ujarnya.

“Tapi jika sampai tanggal 14 Juli peserta dari luar Kaltara tidak bisa mengikuti UTBK di sini (UBT) karena di wilayahnya zona merah dan terkendala tarif swab, kami persilahkan mengikuti tahap kedua di pusat UTBK daerah asalnya,” imbuhnya.

Dia menambahkan, jumlah peserta UTBK di UBT tahun di tengah Covid-19 saat ini turun drastis dari tahun-tahun sebelumnya. Jika tahun sebelumnya dalam kondisi normal jumlah peserta UTBK UBT mencapai empat ribuan orang, tahun ini hanya 2.058 calon mahasiswa.

“Kalau tahun ini kondisi normal prediksi kami peserta UTBK bisa mencapai 4.500 orang. Tapi karena wabah corona hanya 2.058 orang,” sebut mantan Sekda Kabupaten Malinau ini.

Dia mengakui pelaksanaan UTBK di tengah Covid-19 merupakan tindakan yang cukup berat. Pasalnya, di sejumlah universitas di beberapa daerah di Indonesia telah ditemukan klaster corona dari kampus tersebut.

“Kami tidak ingin munculnya klaster baru dalam pelaksanaan UTBK di UBT, sehingga kita akan tetap mengedapankan protokol kesehatan, dan kami meminta kepada Pemkot Tarakan untuk menyediakan mobil ambulans dan tenaga medis yang dibantu dari mahasiswa kami dari Fakultas Kedokteran dalam pelaksanaannya nanti,” demikian Adri Paton. (sur)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here