UBT Dapat 900 Kuota KIP Kuliah, Mahasiswa Terdampak Covid-19 juga Disediakan

Adri Paton

KAYANTARA.COM, TARAKAN – Universitas Borneo Tarakan (UBT) Provinsi Kalimantan Utara mendapatkan 900 kuota penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah untuk mahasiswa baru tahun ajaran 2020-2021.

Rektor UBT Prof Adri Paton mengatakan kuota ini diperoleh dari 400.000 jumlah kuota yang disiapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

“Ada beberapa kriteria penerima KIP Kuliah ini, pertama dia harus memiliki kartu KIP, kedua disamping prestasi setidaknya kita juga memberikan kepada mereka yang tidak mampu, seperti dari segi kondisi terdampak akibat Covid-19,” ungkapnya.

Misalnya, jelas Adri, orangtua mahasiwa diberhentikan dari tempat kerjanya atau PHK (pemutusan hubungan kerja) serta banyak faktor lainnya akibat Covid-19.

Sehingga demikian, uang kuliah tunggal (UKT) yang sempat dipersoalkan mahasiswa akan dilakukan penyesuaian. “Paling sedikit misalnya kalau dia yang tadinya harus membayar Rp2,5 juta, maka hanya bisa membayar Rp1.750 juta atau diturunkan dua tingkat,” ujarnya.

Kebijakan soal UKT ini juga diperuntukan terhadap proses penerimaan mahasiswa baru yang tidak mendapatkan KIP Kuliah di UBT.

Adapun nominal KIP Kuliah yang diterima mahasiswa setiap bulannya sebesar Rp750 ribu. “Tapi Rp2,4 juta dia bayar ke universitas untuk program pembelajaran, artinya bebas SPP,” sebut mantan Sekda Pemkab Malinau ini.

Dia menambahkan penerima KIP Kuliah UBT di Kaltara didominasi dari Kota Tarakan dan Nunukan. Sementara di daerah pedalaman dan perbatasan sangat minim lantaran terkendala akses jaringan internet atau blank spot.

“Hal ini yang juga menjadi salah satu penyebab turunnya minat UTBK (ujian tertulis berbasis komputer) tahun ini, karena akses internet masih banyak yang blank spot,” demikian Adri. (sur)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here