KAYANTARA.COM, TARAKAN – Pemutakhiran data pemilih berupa pencocokan dan penelitian (coklit) pilkada serentak telah dimulai hari ini hingga 13 Agustus 2020 di seluruh wilayah di Indonesia.
Tak terkecuali di Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) yang akan melaksanakan pemilihan gubernur dan wakil gubernur (pilgub) pada 9 Desember mendatang.
Kegiatan coklit oleh Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) dilakukan dari rumah ke rumah warga yang tersebar di 20 kelurahan. Termasuk kediaman petinggi di pemerintahan kota Tarakan.
Seperti yang dilakukan oleh PPDP KPU Tarakan di hari pertama, Sabtu (18/7), yang salah satunya dimulai dari rumah jabatan Wakil Wali Kota Tarakan Effendhi Djuprianto, Ketua DPRD Tarakan Al Ghazali, dan Sekretaris Daerah Tarakan Amren Hamid.
Kemudian berlanjut di rumah jabatan wali kota Tarakan dr
Khairul, di Jalan Kalimantan Kelurahan Kampung Satu Skip Kecamatan Tarakan
Tengah.
Kedatangan PPDP di rumah jabatan orang nomor satu di Bumi Paguntaka itu ditemani seluruh komisioner KPU Tarakan, perwakilan Bawaslu Tarakan, dan anggota KPU Kaltara Teguh Dwi Soebagyo.
“Kami dari PPDP dengan maksud ingin melakukan pemutakhiran data atau coklit pemilihan gubernur Kaltara yang dilaksanakan 9 Desember 2020 kepada bapak dan keluarga bapak,” kata seorang PPDP KPU Tarakan yang bertugas saat itu kepada wali kota.
Usai menerima penjelasan dari PPDB yang berhijab tersebut, Wali Kota justru melayangkan pertanyaan kocak yang membuat suasana ruang tamu pecah dengan tawau penyelenggara pilkada dan Bawaslu termasuk awak media akibat kelakar Khairul. “Calon gubernurnya siapa,” tanya wali kota kepada petugas PPDP sambil tertawa.
Sontak pertanyaan wali kota ini membuat petugas coklit sempat terdiam sembari tersenyum. Namun ia menjelaskan bahwa saat ini belum memasuki tahapan pendaftaran bakal calon di KPU, sehingga petugas itu pun tak dapat menjawab pertanyaan tersebut.
Kendati begitu, Khairul menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada pihak penyelenggara pilkada maupun Bawaslu dalam menjalankan tugasnya dengan baik dan cepat.
Khairul menyebutkan ada lima anggota keluarganya yang
memiliki hak suara pada pilkada tahun ini saat pencoklitan berlangsung. Dia
menilai proses coklit akan berjalan lancar dan mudah dilakukan jika data yang
dimiliki sesuai dengan data calon pemilih.
“Meski di tengah Covid-19, namun sampai saat ini tahapan pilkada berjalan dengan baik dan cepat, tapi tetap harus waspada dengan cara menerapkan protokol kesehatan seperti yang disampaikan Mendagri kemarin,” imbuhnya.
Dia mengharapkan partisipasi masyarakat Tarakan dalam menyukseskan tahapan pilkada serentak tersebut. “Salurkanlah hak pilihnya yang dimulai dari pemutakhiran data pemilih ini, jangan sampai saat hari H nanti tidak masuk dalam data pemilih, jadinya malah ribut, pihak penyelenggara yang disalahkan,” imbuhnya.
“Harapan kita pada pilkada serentak tahun ini di Tarakan partisipasi pemilih mencapai 80 persen, kalau pemilu 2019 kemarin 70 persen,” tambahnya. (sur)