Terapkan SRG untuk Bantu Nelayan dan Pelaku Usaha Perikanan
KAYANTARA.COM, TANJUNG SELOR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara), melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) mewacanakan membangun gudang beku, sebagai tempat penyimpanan hasil perikanan. Sejalan dengan pembangunan gudang tersebut, pengelolaan dilakukan dengan Sistem Resi Gudang (SRG).
Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie mengungkapkan, melalui DKP Kaltara tahun ini akan mengusulkan satu unit pembangunan gudang beku dengan RS) ke pemerintah pusat. “Sesuai laporan dari Kepala DKP Kaltara, saat ini sedang disusun usulan SRG itu untuk diajukan melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Selanjutnya, nanti sharing dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) dalam hal ini, Bappebti. Kalau melalui APBN tidak dapat, kita upayakan nanti bisa dibiayai melalui APBD, atau bisa juga sharing,” ujar Gubernur.
Irianto mengatakan, rencana pengajuan usulan pembangunan Gudang beku itu, untuk mengoptimalkan SRG bagi para pelaku usaha pada sektor perikanan di Kaltara. Apalagi seperti diketahui bersama, potensi perikanan di Kaltara sangat besar. “Dengan adanya SRG ini bisa menekan kerugian yang lebih banyak, sehingga pelaku usaha dapat menjualnya kembali saat harga sudah kembali membaik,“ ujar gubernur yang didampingi Syahrullah, Kepala DKP Kaltara.
Pembangunan gudang beku untuk SRG yang diusulkan, rencananya akan dibangun di Kota Tarakan, tepatnya di areal Pelabuhan Tengkayu II (Pelabuhan Perikanan). Dengan kapasitas 200 ton. Yakni 100 ton untuk ikan dan 100 ton untuk udang. “Rencananya nanti kita akan bekerjasama dengan BUMD (Badan Usaha Milik Daerah), BUMD nanti yang akan mengolahnya, kalau anggaran belum diketahui karena masi dalam penysunan usulan SRG,“ imbuh Syahrullah.
Dikatakan, pemanfaatan SRG ini ke depannya juga dapat memberikan berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan pelaku usaha pada sektor perikanan. “Diharapkan dengan adanya SRG ini akan dimanfaatkan oleh masyarakat, khususnya bagi para pelaku usaha di sektor perikanan. Karena dengan adanya SRG ini dapat memberikan kontribusi dalam mendorong kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi,” imbuhnya.
Untuk diketahui, SRG sebagai solusi yang sangat menguntungkan bagi petani maupun nelayan, karena diterapkan untuk menyimpan hasil komoditinya. Dengan SRG nelayan atau petani dapat menunda penjualanya saat harga jatuh, serta kemudian menjualnya pada saat harga baik.
Tak hanya itu, SRG juga merupakan instrumen perdagangan maupun keuangan yang memungkinkan komoditas yang disimpan dalam gudang memperoleh pembiayaan dari lembaga keuangan, tanpa diperlukan jaminan lainnya. Sehingga dapat meningkatkan kredit/pembiayaan kepada petani, nelayan, poktan, gapoktan, koperasi dan pelaku UMKM.(humas)