Perum Bulog Investasi Fasilitas Penggilingan Padi Modern di Bulungan

Gubernur Sarankan Dibangun di Delta Kayan

Infografik

KAYANTARA.COM, TANJUNG SELOR – Perum Bulog berencana berinvestasi di Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara). Hal itu terungkap kala Gubernur Kaltara Dr Irianto Lambrie menerima audiensi survei sentra produksi beras Kayan di Kabupaten Bulungan dari Perum Bulog.

Rombongan Bulog dipimpin Slamet Zaini, Kadiv Pengadaan Barang dan Jasa Perum Bulog. Hadir juga Arrahim K Kanam Pimpinan Perum Bulog Wilayah Kaltim dan Kaltara, dan sejumlah pejabat Bulog lainnya. 

Perum Bulog berencana membangun 16 unit fasilitas penggilingan padi modern atau modern rice milling plant (MRMP) di Kalimantan, salah satunya di Kabupaten Bulungan. Untuk saat ini, Perum Bulog masih mencari lokasi yang pas dan akan melakukan survei beberapa lokasi di Bulungan.

Gubernur menawarkan kawasan Delta Kayan atau di kawasan food estate untuk disurvei. Selain lahannya yang subur, ketersediaan air juga sangat melimpah. Selain itu beberapa izin yang dikeluarkan Pemkab Bulungan kepada investor yang akan menggarap food estate itu, tidak menunjukkan kemajuan yang signifikan. “Berdasarkan laporan, hanya ada satu perusahaan yang serius di sana yaitu Solaria. Izin investor yang lainnya itu sudah otomatis tidak berlaku karena tidak ada kegiatan di lapangan,” ujarnya.

Selain di Bulungan, Perum Bulog juga akan membangun serentak MRMP di Kalimantan yaitu di Seruyan, Lempuyang, Parebok, Hamaut, Sampit Sebrang, Cempaga Mutu, Pagatan, Mendawai, Pande Batu, Bahaur,

Terusan, Dadahup, Pangkoh, Sukamara, Tanah Laut, dan Barabai. 

Rencananya, fasilitas MRMP Ini akan memiliki dryer kapasitas 900 ton per hari, milling kapasitas 50 ton per jam Gabah Kering Giling,

SILO kapasitas 3.000 ton per unit. Nilai investasi Bulog untuk proyek 16 MRMP di Kalimantan ini sekitar Rp 2 triliun. 

Gubernur memerintahkan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Kaltara dan Kabupaten Bulungan untuk menindaklanjuti rencana investasi ini dengan mengintensifkan koordinasi. “Mudah-mudahan ke depan selain menjadi lumbung energi, Kaltara juga menjadi lumbung pangan baru di Indonesia,” ujarnya. 

Pembangunan MRMP dilaksanakan secara bertahap. Pada 2020 kegiatannya meliputi penyusunan FS, penunjukan konsultan PMC, EPC serta berkoordinasi dengan pihak terkait koordinasi dengan kementerian/lembaga terkait kebijakan. Lalu 2021, pemilihan dan penetapan FS, PMC, dan pengadaan EPC pembangunan MRMP

pembukaan lahan baru dengan metode tanam terbaru, dan pembangunan infrastruktur pendukung oleh intansi terkait.

Tahun ini melangkah ke tahap penyelesaian pembangunan MRMP, penyelesaian pembukaan lahan baru serta pembangunan infrastruktur

dan perluasan jaringan pemasaran, e-Comemerce, dan penyempurnaan arah kebijakan. “Proyek investasi pemerintah juga melibatkan kerja sama kementerian/lembaga. Misalnya pencetakan sawah oleh Kementan, pembangunan irigasi dan jalan raya oleh Kementerian PUPR, pelibatan transmigran oleh Kemendes PDTT dan Transmigrasi, serta pemasangan SUTET dan bendungan oleh PLN,” tutupnya.(humas)

Iklan



LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here