KAYANTARA.COM, TARAKAN – Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kaltara H. Syamsi Sarman mengatakan, peristiwa penikaman yang dialami Syekh Ali Jaber dalam kegiatan tabligh akbar di Lampung meresahkan ulama.
Menurutnya, kejadian serupa sebenarnya bukan kali pertama di Indonesia. Beberapa waktu lalu juga sudah ada peristiwa penikaman imam masjid, pengrusakan masjid dan kali ini menimpa seorang ulama kharismatik Assyekh Ali Jaber.
“Alhamdulillah Allah menyelamatkan beliau. Meskipun pelaku dinyatakan mengalami gangguan jiwa, tetap saja ini menjadi teror terhadap para ulama dan tokoh agama,” ucapnya kepada Kayantara.com.
MUI Kaltara mengharapkan sekaligus meminta tindakan nyata dari pemerintah dan aparat setempat untuk mengantsipasi kerawanan situasi Kamtimbmas tersebut.
“Terutama akhir-akhir ini saya perhatikan banyak gelandangan dan orang gila yang keluyuran di jalan-jalan. Bahkan ada yang meminta-minta di persimpangan lampu merah. Banyak pengendara terutama ibu-ibu yang merasa ketakutan kalau sudah didekatinya saat berhenti di lampu merah. Saya berharap jangan menunggu ada kejadian dulu, baru ditindak lanjuti,” ujar Syamsi.
Pria yang juga menjabat sekum FKUB Kota Tarakan itu juga mengimbau kepada para tokoh agama agar selalu waspada.
“Kepada para tokoh agama saya mengimbau untuk selalu menjaga kewaspadaan diri, di rumah atau saat bepergian dan dalam acara-acara ibadah keagamaan,” imbuhnya.
“Jika ada acara keagamaan dimohon berkoordinasi dengan aparat keamanan dan mengoptimalkan kerja panitia agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diiinginkan,” tambah Syamsi. (sur)