Polemik Pencatutan Ketum PP Pemuda Muhammadiyah, Affandi Anggap Dinamika Aspirasi Politik Pemuda

Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Kaltara bersama Ketua Muhammadiyah Kaltara Syamsi Sarman saat membahas polemik pencatutan Ketum PP Muhammadiyah terkait dukungan politik ke salah satu paslon Pilgub Kaltara.
 

KAYANTARA.COM, TARAKAN – Organisasi Pemuda Muhammadiyah tidak memihak pada pasangan calon (paslon) manapun di Pilkada Kaltara 9 Desember 2020.

Hal itu searah dengan khittah Muhammadiyah sebagai induk organisasi. Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Kaltara Afandi Kamaruddin melalui sekertarisnya Riskiyanto mengatakan, bahwa Pemuda Muhammadiyah harus mengambil peran dan menjadi bagian dari proses demokrasi yang sehat dan produktif dalam Pilkada serentak tahun ini.

Soal siapa yang dipilih, pimpinan memberikan ruang bebas sebagai hak secara individu kepada masing-masing anggota pemuda. Para kader tidak boleh membawa nama organisasi Pemuda Muhammadiyah secara kelembagaan,” ujar Riskiyanto.

Menyinggung polemik yang terjadi dalam pemberitaan pasca acara pelantikan Pemuda Muhammadiyah pada 3 Oktober 2020, masih menurut Afandi adalah dinamika politik sebagai aspirasi masing-masing individu pemuda yang memang tidak bisa dihindari.

“Kita memberikan ruang kebebasan beraspirasi kepada kawan-kawan untuk menentukan pilihan hatinya. Tapi sekali lagi saya tegaskan, itu sikap pribadi. Bukan atas nama organisasi,” tegasnya.

“Terkait poto flayer yg di laporkan dan menjadi viral di media sosial, kami sikapi bahwa pernyataan saudara Fajar itu bukan tanggung jawab kelembagaan Pemuda Muhammadiyah, itu urusan pribadi. Langkah Fajar adalah tanggung jawab dia pribadi, tidak mewakili lembaga, pemuda,” tambah Riskiyanto.

Pemuda Muhammadiyah tegak lurus sebagai organisasi dakwah. “Urusan ketua Tim Pemenangan Koalisi Iraw yang dilaporkan oleh Fajar, Pemuda Muhammadiyah tidak mau masuk ke dalam,” demikian Riskiyanto. (pri)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here