KAYANTARA.COM, TARAKAN – Markas Wilayah Kokam Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Kalimantan Utara (Kokam PW-PM Kaltara) menyikapi beredarnya foto salah satu oknum Kokamyang tergabung dalam Jaringan Intelektual Muda Matahari (JIMMI) Kaltara yang turut mendukung salah satu paslon cagub pada Pilgub 9 Desember 2020.
“Semangat Kokam adalah bela negara dan bela persyarikatan. Jiwanya Kokam adalah sifat altruisme, urusan kemanusiaan, kebencanaan dan ekologi. Bukan urusan politik atau dukung mendukung salah satu paslon,” tegas Kepala Staf Badan Pelaksana Operasional (BPO) Kokam PW-PM Kaltara, Islamuddin.
Dikatakannya, Kokam adalah bagian dari Pemuda Muhammadiyah. Menjadi Kokam adalah menjadi kader Pemuda Muhammadiyah dan menjadi kader Muhammadiyah. Sehingga sikap politik juga harus sejalan dengan Pimpinan Persyarikatan
“Sudah ditegaskan oleh Ketua PW-PM dan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kaltara, sebelumnya, bahwa para Kader Muhammadiyah tidak boleh membawa nama persyarikatan, apalagi memakai simbol atau atribut dalam mendukung calon tertentu, terlebih lagi seorang Anggota Kokam” tegasnya.
Islamuddin menerangkan, terkait foto salah satu oknum anggota Kokam yang ikut berfoto memakai rompi Kokam sudah diperiksa.
“Kami sudah melihat foto yang beredar, dan kami juga telah memeriksa oknum tersebut. Memang oknum tersebut memakai rompi salah satu atribut non resmi Kokam, dan dari hasil pemeriksaan, yang bersangkutan bukan dari anggota resmi BPO Kokam Kaltara, melainkan hanya salah satu pengurus Lembaga Gerakan Kewirausahaan di Muhammadiyah,” bebernya.
Selain itu juga sesuai perintah Komandan Wilayah (Danwil) Kokam Kaltara. “Kami telah mengamankan rompi tersebut agar tidak disalahgunakan lagi oleh yang bersangkutan,” ucap Islamuddin.
Tidak dapat dipungkiri bahwa kiprah Kokam selalu menjadi kebanggaan anggota Kokam maupun warga Muhammadiyah yang merupakan bagian dari kawah candradimuka perkaderan Angkatan Muda Muhammadiyah.
Sehingga ada saja dari warga Muhammadiyah yang mengenakan simbol atau atribut non resmi Kokam sehari–hari.
“Yang jelas sesuai instruksi Komandan Nasional melalui Danwil Kokam Kaltara, bahwa secara kelembagaan Kokam harus berdiri tegak lurus di jalur khittohnya sebagai gerakan dakwah dan moral dengan satu komando kepemimpinan dalam prinsip sami’na wa atho’na,” tutupnya. (adv/sur)