Plt Bupati Malinau Dampingi Tim Wasev TNI Tinjau Lokasi TMMD 109 di Desa Long Loreh

Plt Bupati Malinau Topan Amrullah bersama  Tim Pengawas dan Evaluasi (Wasev) Brigjen R.L Simanjutak beserta rombongan dari Markas TNI usai meninjau lokasi TMMD 109 di Desa Long Loreh Kecamatan Malinau Selatan.

KAYANTARA.COM, MALINAU – Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 109 yang digelar serentak di seluruh Indonesia pada 22 September 2020 termasuk di Kabupaten Malinau tak lama lagi berakhir.

Tepatnya pertengahan pekan ini yaitu tanggal 22 Oktober 2020. Di Kabupaten Malinau, TMMD dipusatkan di Desa Long Loreh Kecamatan Malinau Selatan.

Banyak program TMMD yang telah dan terus dikerjakan di desa tersebut. Baik pengerjaan fisik berupa pembangunan sarana prasarana warga desa maupun non fisik.

Pada Kamis (15/10), didampingi Plt Bupati Malinau Dr. Topan Amrullah, Tim Pengawas dan Evaluasi (Wasev) Brigjen R.L Simanjutak beserta rombongan dari Markas TNI meninjau lokasi pelaksanaan TMMD di desa tersebut.

Sejumlah petinggi Sekretariat Kabupaten Malinau seperti Asisten I Bidang Pemerintahan Drs Edy Marwan, M.Si, Kepala DPMD Malinau Padan Impung juga turut hadir.

Tak terkecuali Kapolres Malinau yang diwakili Waka Polres Kompol Edy Budiarto, perwakilan Kejaksaan Negeri, Pengadilan Negeri dan Camat Malinau Selatan serta Kepala Desa Long Loreh.

Topan Amrullah mengaku sangat bersyukur di tahun 2020 ini kegiatan TMMD ke 109 kembali dilaksanakan di Kabupaten Malinau. Khususnya di wilayah yang memang masih kurang terjangkau.

Ia menyadari apabila tidak adanya kegiatan program TMMD yang masuk ke setiap desa-desa tentu aktivitas pembangunan dengan jangka waktu sesingkat ini belum tentu dapat terealisasi 100 persen.

“Namun melalui TMMD ini tentu sangat membantu aktivitas pembangunan di daerah, terlebih lagi dibantu oleh para anggota TNI,” jelasnya.

Ada dua program TMMD yang dilaksanakan di Malinau. Yaitu bersifat fisik dan non fisik. “Kalau fisik kita sudah melihat bersama adanya pembangunan ulang gereja, dan yang non fisik itu bersifat pembinaan dan penyuluhan,” terangnya.

Menurutnya pelaksanaan TMMD selama 30 hari bisa dikatakan terbilang sangat singkat.  “Meski ada beberapa kegiatan nantinya tidak terselesaikan, tentu kita akan berkoordinasi dengan Satgas TMMD untuk menyesuaikan sisa kegiatan yang belum terselesaikan,” ungkapnya.

Topan juga menyampaikan permohonan maaf kepada jajaran TNI lantaran Pemkab Malinau belum maksimal mengalokasikan anggaran pelaksanaan TMMD tahun ini. Mengingat situasi pandemi sehingga terjadinya refocusing anggaran.  

“Akan tetapi, harapan kita ke depan itu setelah pandemi berakhir, tentu ke depan alokasi anggaran TMDD ini bisa ditingkatkan lagi,” pungkasnya. (adv/eby)

Iklan



LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here