KAYANTARA.COM, MALINAU – Kerja sama Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kaltara dengan Pemkab Malinau pada sektor pertanian jenis tanaman kopi berlanjut.
Bersama KpWBI Kaltara puluhan petani kopi yang tergabung dalam Asosiasi Petani Kopi Malinau mendapatkan pelatihan secara virtual yang difasilitas oleh Dinas Pertanian, Selasa (25/11/2020).
“Seyogianya pelatihan ini dilakukan dengan cara rembuk kopi. Akan tetapi dikarenakan masa pandemi Covid-19 sehingga diberikan dengan cara webinar dengan zoom saja,” ujar Kepala Dinas Pertanian Dr.Afri ST Padan.
Pelatihan kepada petani kopi ini untuk memberikan pemahaman kepada para petani agar mengetahui kebutuhan apa saja baik itu di sektor hilir maupun hulunya. “Termasuk juga bagi dari para pelaku usaha dan stakeholder terkait,” katanya.
Melalui pelatihan secara webinar ini, kata Afri, diharapkan petani kopi, pelaku usaha kopi yang ada di Malinau dapat mengangkat ciri khas kopi dengan produk-produk yang telah dikemas sedemikian rupa.
“Dengan kata lain, kopi-kopi dari para petani dapat membuat kopi yang bermutu dan berkualitas,” jelasnya.
Sejauh ini perkembangan petani kopi di Malinau ini sudah mampu dipasarkan. Namun, masih ditingkat lokal saja. “Kita sudah bisa lihat dalam bentuk kemasan. Dan juga sudah ada di café-café yang ada,” jelasnya.
Namun demikian, lanjut dia, yang dibutuhkan saat ini dalam produksi Kopi dari para petani adalah lisensi kopi yang harus dapat dipatenkan ke depannya. “Jadi kedepan itu yang dibutuhkan itu tentnag cita rasa dan sertifikasi yang baik mulai dari budidaya kopi hingga pada pemasarannya nanti,” tutur dia.
Terlebih lagi, kata Afri, perkebunan kopi di Malinau ini memang memiliki potensi yang besar. Hanya saja, memang hasil panen dari Kopi dari petani ini masih serap di pasaran lokal saja. “Jadi memang ke depan kita fokus untuk menata sektor hulu dan hilir. Termasuk juga mutu dan kualitas hingga tata kelola dari kualitas kopi. Makanya dengan bersama BI memberikan pelatihan melalui webinar ini,” pungkasnya. (adv/eby)