KAYANTARA.COM, TARAKAN – Seperti kata pepatah, buah yang jatuh tak jauh dari pohonnya. Ini jugalah yang telah dijalani Edward Sylvano Maria (18). Pemuda asal Tarakan yang kini jadi pengusaha muda di usianya yang masih belia.
Pria kelahiran Tarakan 2002 silam ini terbilang berbeda dari pemuda seusianya. Jika anak seusia Edward sedang sibuk dengan perkuliahan, dan asik dengan kesibukan pemuda pada umumnya. Edward malah memilih jalan bisnis.
Menjadi pebisnis muda bukanlah suatu hal yang baru dijalaninya. Edward bahkan sudah terbiasa dengan bisnis sejak usianya masih sangat kecil. Hal itu dikarenakan peran sang ayah, yang terus memupuknya menjadi pengusaha muda, kelak.
Ayah Edward sangat senang memberikan pemahaman kepada anak-anaknya, termasuk Edward yang kala itu belum paham betul apa itu bisnis. Apa itu keuntungan. Cara menjalankannya. Bahkan Edward saat itu masih sibuk dengan permainan anak-anak.
Edward tumbuh dalam didikan keluarga pebisnis. Pembahasan keluarga ketika sedang santai pun bisa mengarah ke unit bisnis. “Aku sudah terbiasa dengan bisnis sejak kecil kali ya. Itu juga berkat papa yang selalu ajarin aku,” akunya saat dijumpai Kayantara.com belum lama ini.
Menurut Edward dirinya merupakan regenerasi sang ayah. Dulunya sang ayah juga merupakan pengusaha muda yang sukses. Hingga saat ini bisnis logistik masih ditekuni ayahnya. Itu juga lah yang diteruskan Edward.
“Lebih tepatnya pengusaha muda transportasi air logistik ekspedisi. Saya didorong orang tua untuk bergabung dengan Kadin, untuk memperluas koneksi saya,” ucapnya.
Berkecimpung di dunia bisnis ekspedisi tersebut, sudah dimulai Edward sejak masih duduk di bangku SMP. Sambil menyelesaikan masa sekolahnya, kemampuan Edward terus meningkat. Segala sisi kelebihan dan risiko dalam bisnis ekspedisi mulai diketahui Edward.
“Baru sejak kuliah saya benar-benar terjun di dunia ekspedisi ini. Saya sekarang masih semester satu,” terangnya.
Di masa pandemi covid 19 saat ini, Edward malah lebih aktif menjalankan serta memperluas jaringan bisnisnya. Sambil kuliah daring, Edward juga menyempatkan diri untuk menambah ilmu bisnis ekspedisi dari sang ayah.
Di unit bisnisnya ini, Edward menggerakkan perusahaan sendiri di luar dari kendali sang ayah. Di perusahaan transportasi laut jasa ekspedisi itu, Edward duduk sebagi direktur perusahaan pada CV. Cahaya Surya Kencana. “Saya yang ngurusin yang dari Surabaya dan Jakarta menuju Tarakan,” singkatnya.
Sebagai pengusaha muda, tentu Edward memiliki suka duka dalam menjalankan bisnisnya. Kata Edward, menjalankan bisnis sambil menyelesaikan tugas-tugas kuliah merupakan suatu tantang tersendiri bagi dirinya.
Meski begitu, Edward tetap tekun menjalani keduanya. Edward yang memiliki 20 karyawan saat ini juga merasa beruntung dengan bantuan dari sang kakak, jika sibuk dengan tugas kuliahnya. Meski disibukkan dengan bisnisnya Edward tetap tak ingin tanggungjawabnya sebagai mahasiswa. (kyt)