KAYANTARA.COM – TANJUNG SELOR – Pada tahun anggaran (TA) 2020, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menganggarkan sebesar Rp 572 miliar untuk pembangunan jalan perbatasan di Kalimantan Utara (Kaltara). Dimana, per 10 Desember 2020, progres fisik terhadap alokasi anggaran TA 2020 mencapai 70,29 persen.
Tahun ini, sesuai informasi dari Satuan Kerja (Satker) Pelaksanaan Jalan Perbatasan (JPB) Provinsi Kaltara, ada 10 paket pekerjaan jalan perbatasan yang dikerjakan oleh Satker PJB. 10 paket tersebut terdiri dari 7 paket pembangunan jalan, 2 paket pemeliharaan rutin jalan baru, dan 1 paket peningkatan jalan baru.
Adapun rinciannya, untuk 7 paket peningkatan pembangunan jalan di perbatasan, untuk total nilai kontrak seluruhnya mencapai Rp 529 miliar. Meliputi, pembangunan jalan Long Boh-Metulang-Long Nawang (MYC lanjutan) dengan nilai kontrak Rp 73,7 M yang akan selesai pada April 2021, jalan Long Boh-Metulang-Long Nawang 2 (MYC lanjutan) dengan kontrak Rp 78,2 miliar yang akan selesai pada Mei 2021, jalan Long Boh-Metulang Buka Hutan MYC baru (SYC menjadi MYC) dengan kontrak Rp 40 miliar yang akan selesai pada Juni 2021, jalan Long Nawang MYC baru (SYC menjadi MYC) dengan kontrak Rp 24,1 miliar yang akan selesai pada Juni 2021.
Lalu, pembangunan Jalan Malinau-Semamu 1 (MYC baru) dengan kontrak Rp 212,5 miliar yang akan selesai pada Juni 2023, jalan Long Semamu-Long Bawan MYC baru (SYC menjadi MYC) dengan kontrak Rp 54,9 miliar yang akan selesai pada Mei 2021, dan jalan Long Semamu-Long Bawan 4 MYC baru (SYC menjadi MYC) dengan kontrak Rp 44,9 miliar yang ditarget akan selesai pada Maret 2021.
Lalu, untuk 2 paket pemeliharaan rutin jalan baru di perbatasan, memiliki total nilai kontrak sebesar Rp 14,5 miliar. Meliputi pemeliharaan rutin jalan perbatasan kaltara (SYC) dan jembatan perbatasan (SYC). Dimana, per 10 Desember 2020 realisasi fisik terhadap alokasi TA 2020 mencapai 98,16 persen. Kedua paket ini, ditarget tuntas pada akhir Desember 2020.
Sementara, 1 paket berupa peningkatan jalan baru di perbatasan yakni pembangunan jalan Long Kemuat-Langkap 1 berupa penurunan grade MYC baru (SYC menjadi MYC), dengan nilai kontrak sebesar Rp 28,2 miliar. Saat ini, per 10 Desember 2020, realisasi fisik terhadap TA 2020 mencapai 96,43 persen, dan pekerjaan ditarget tuntas pada awal 2021.
Gubernur Kaltara, Dr H Irianto Lambrie mengungkapkan sejatinya pembangunan jalan di perbatasan Kaltara menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan. Kondisi terakhir, sesuai informasi dari Balai Pelaksana Jalan Nasional XII, Satker PJB Kaltara Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Kementerian PUPR untuk jalan paralel perbatasan sepanjang 614,55 kilometer, sudah terbuka jalan sepanjang 557,55 kilometer. Atau tinggal menyisakan sekira 57 kilometer lagi.
“Memang masih didominasi oleh jalan tanah, namun sudah ada beberapa segmen yang telah teraspal. Dimana, sepanjang 5,00 kilometer telah teraspal, 19,00 kilometer berupa jalan agregat, 62,00 kilometer jalan urugan pilihan, dan 471,55 kilometer berupa jalan tanah. Itu artinya, tinggal menyisakan 57 kilometer jalan yang belum tembus atau masih kondisi berupa hutan,” kata Irianto.
Sedangkan untuk kondisi akses jalan perbatasan, lanjutnya, yakni akses jalan perbatasan Malinau-Long Midang, dari total panjang ruas 203,30 kilometer telah teraspal 42,74 kilometer. 160,56 kilometer jalan eksisting berupa tanah, dan relokasi sepanjang 102,47 kilometer. Sedangkan akses jalan perbatasan Mensalong-Tau Lumbis, dari total panjang ruas 155,70 kilometer telah teraspal 4,00 kilometer. 124,65 kilometer jalan eksisting berupa tanah, dan jalan yang belum tembus atau kondisi hutan sepanjang 27,05 kilometer.(humas)