Irianto Minta Ekspektasi Masyarakat Dijaga Agar Inflasi Stabil

Aktivitas penerbangan di Bandara Juwata Tarakan, belum lama ini

KAYANTARA.COM – TANJUNG SELOR – Inflasi Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) triwulan I 2021 diperkirakan meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya. Meningkatnya tekanan inflasi itu diperkirakan bersumber dari peningkatan tekanan pada kelompok transportasi serta makanan, minuman, dan tembakau.

Tingkat inflasi kelompok transportasi diperkirakan relatif stabil dengan tendensi meningkat sejalan dengan normalisasi demand didorong adanya ekspektasi vaksin Covid-19 pada triwulan I 2021.

“Dan berdasarkan laporan perekonomian Kalimantan Utara oleh Bank Indonesia, fenomena alam La Nina yang diperkirakan baru akan berakhir pada awal tahun 2021 diprediksi berdampak pada penurunan distribusi bahan pangan yang didatangkan dari luar Kalimantan Utara. Ini yang harus kita jaga,” sebut Gubernur Kaltara, Dr H Irianto Lambrie, Ahad (20/12).

Di tengah potensi penurunan inflasi pada triwulan I 2021 nanti kata Irianto, program pengendalian inflasi harus terus dilakukan oleh pemerintah daerah melalui TPID guna menjaga tingkat inflasi Kaltara. 

Ia melanjutkan, melihat lebih dalam pada sisi permintaan, hasil Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) Provinsi Kaltara bulan Oktober dan November 2020 menunjukkan penurunan tingkat ekspektasi masyarakat terhadap kondisi harga barang dan jasa pada 3 dan 6 bulan ke depan. “Sehingga TPID dapat berperan dalam menjaga ekspektasi tersebut untuk menjaga inflasi yang rendah dan stabil,” ujar Irianto.

Dan, berdasarkan asesmen terhadap risiko selama 2021 dan adanya Program Pemulihan Ekonomi (PEN), inflasi Kaltara keseluruhan pada 2021 diperkirakan akan mengalami peningkatan namun masih relatif rendah serta tetap berada di sasaran target inflasi nasional 2021. 

Meningkatnya inflasi Kaltara pada 2021 bersumber dari adanya peningkatan mobilitas masyarakat yang ditambah dengan pembukaan berbagai rute penerbangan dari dan ke Kaltara pada 2021. “Juga ditambah adanya rencana peningkatan tarif BPJS dan berlanjutnya program PEN termasuk bansos non tunai yang diharapkan dapat menjaga daya beli masyarakat,” tutup Gubernur.(humas)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here