KAYANTARA.COM – TANJUNG SELOR – Sejumlah pasar modern yang dibangun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara), ditargetkan tahun depan mulai beroperasi. Diantaranya Pasar Panca Agung, Pasar Bunyu dan Pasar Tanjung Palas, Kabupaten Bulungan.
Saat realisasi fisik dari pembangunan pasar tersebut, mencapai diatas 70 persen. “Adapun realisasi fisiknya saat ini, untuk Pasar Panca Agung progresnya mencapai 80 persen, Pasar Bunyu 75 persen, dan Pasar Tanjung Palas 80 persen,” kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Disperindagkop-UMKM) Kaltara, Hartono, baru-baru ini.
Lebih jauh, untuk Pasar Panca Agung di Kecamatan Tanjung Palas Utara sendiri, pembangunannya mencapai tahap III dan diperkirakan tahun ini selesai 100 persen. Dana yang dialokasikan sebesar Rp 7 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltara. “Untuk Pasar Panca Agung, kita selesaikan dulu pasarnya tahun ini, targetnya sampai akhir Desember. Sembari kita atur lapaknya guna diisi pedagang, seteleh itu baru bisa dapat resmikan,” ujarnya. Diestimasikan peresmian pada Februari atau Maret 2021.
Sementara untuk Pasar Bunyu dan Tanjung Palas, pembangunannya masih dalam tahap I yakni pematangan lahan dan pondasi bangunan. Masing-masing menggunakan anggaran senilai Rp 4 miliar dari APBD Kaltara. “Tahun depan, targetnya untuk fisik dikerjakan sampai selesai,” jelasnya.
Untuk pengelolaan pasar modern tersebut, memang belum dapat dipastikan. Namun, diperkirakan pengelolaannya akan langsung dilakukan Pemprov Kaltara melalui Disperindagkop-UMKM Kaltara.
“Bisa dipihak-ketigakan, baik melalui Perusda Provinsi atau BUMDes setempat, atau bahkan koperasi,” ungkapnya.
EKONOMI PERBATASAN
Dijelaskannya pula, menindaklanjuti kunjungan kerja Penjabat Sementara (Pjs) Gubernur Kaltara Teguh Setyabudi ke Krayan, belum lama ini, Pemprov Kaltara juga berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunan Toko Indonesia di wilayah perbatasan pada tahun depan. Alokasinya dari APBD Kaltara 2021.
“Untuk penganggaran sampai selesai, butuh anggaran Rp 15 miliar, Namun tahun ini hanya dapat dianggarkan Rp 4 miliar, dan diharapkan tahun depan sisanya Rp 11 miliar dapat teranggarkan,” urainya.
Progresnya sendiri, untuk Toko Indonesia di Sebatik, Nunukan sudah 75 persen.
Selain itu, Pemprov Kaltara juga akan membangun Rumah Garam di Krayan, Nunukan. Anggarannya Rp 4 miliar dari APBD Kaltara 2020.
“Pembangunannya 1 tahap, dan harusnya selesai tahun ini,” ulasnya.
Progresnya, sudah 40 persen dan terkendala dengan sulitnya mendapatkan material akibat pandemi. “Kita tetap upayakan dapat selesai tahun ini,” tutupnya.(humas)