KAYANTARA.COM, TARAKAN – Ketua tim transisi Pemprov Kaltara Prof Ari Junaedi membeberakan program 100 hari pemerintahan Zainal Arifin Paliwang-Yansen TP.
Ia menyebutkan ada tiga program 100 hari yang akan dilakukan oleh pemenang Pilgub Kaltara 9 Desember 2020 itu. Program 100 hari yang akan diimplementasikan ini dilakukan setelah dilantik Presiden Joko Widodo pada 12 Februari mendatang.
Pertama fokus terhadap program penanganan penyebaran Covid-19 yang hingga sekarang semakin merajalela di Bumi Benuanta. “Ini yang menjadi masalah di Kaltara,” cetusnya, Jumat (8/1/2021) malam.
Kedua, Pemprov Kaltara melalui kepemimpinan Zainal-Yansen akan melanjutkan pemberian insentif kepada guru dan beasiswa kepada pelajar dan mahasiswa. Ketiga, menumbuhkan sektor UMKM di tengah pandemi Covid-19.
“Program itu tidak boleh dihentikan, dan itu menjadi program utama ZIYAP. Lantas bagaimana meningkatkan stimulus pertumbuhan ekonomi di kalangan anak muda dan UMKM? Ini juga menjadi tugas utama tim transisi selain mengawal RPJMD dan RKB,” bebernya.
Olehnya itu, pihaknya akan menyisir satu per satu pos APBD Kaltara tahun 2021. “Karena kami ingin mengembalikan semangat marwah APBD. Yang jelas tidak ada lagi pembangunan guest house, termasuk KBM (Kota Baru Mandiri) yang tidak akan menjadi prioritas,” ungkapnya.
“Ada kesempatan di April akan kami lakukan perubahan APBD. Jadi proyek-proyek mercusuar era lalu tidak akan terjadi di ZIYAP,” tambah Ari.
Dengan demikian pos-pos anggaran yang selama ini tidak menjadi fokus utama ZIYAP akan dihilangkan. “Yang tidak menjadi prioritas kami akan alihkan ke program-program yang riil di masyarakat. Bagaimana pengangguran yang semakin meningkat saat ini,” katanya.
Prinsipnya, APBD 2021 akan dialokasikan untuk kepentingan rakyat semata. “Karena disamping APBD 2021 yang begitu minim yaitu Rp2,3 triliun, maka ada janji-janji yang harus ditunaikan. Itu yang akan diselesaikan dalam 100 hari Zainal-Yansen sebagai gubernur dan wakil gubernur Kaltara. (sur)