Karantina Tarakan Kawal Ekspor Produk Hortikultura 17 Ton

KAYANTARA.COM, TARAKAN – Upaya pemerintah dalam membangun pertanian di perbatasan mulai membuahkan hasil, yakni dengan adanya kegiatan ekspor sejumlah wilayah perbatasan ke negara tetangga khususnya Kabupaten Nunukan.

“Kita terus gali potensi komoditas unggulan diperbatasan yang bisa di ekspor,” ujar Kepala Balai Karantina Pertanian Tarakan, Drh. Ahmad Alfaraby.

Pelepasan ekspor produk hortikultura sebanyak 17 ton dengan nilai ekonomis 417,4 juta rupiah. Produk hortikultura tersebut terdiri dari buah mangga, buah naga, alpukat dan jeruk nipis diekspor tujuan ke Malaysia, Senin (22/02).

Menurut Ahmad Alfaraby, kegiatan ekspor Produk hortikultura ini bukan yang pertama kalinya. Berdasarkan data sistem otomasi perkarantinaan IQFAST, tercatat hingga akhir Februari 2021, 135 ton produk hortikultura bernilai ekonomis 3,3 miliar rupiah telah dilalulintaskan menuju negeri tetangga, Malaysia.

Salah satu sektor yang menjadi fokus pembangunan di wilayah perbatasan adalah sektor pertanian. Sektor ini dinilai dapat menghasilkan nilai tambah tinggi bagi masyarakat.

“Upaya ini telah dilakukan Menteri Pertanian SYL dengan program Gerakaan Tiga Kali Lipat Ekspor ( Gratieks ) dan akan terus berlanjut. Hasilnya berupa sistem pertanian modern terpadu dan berkelanjutan melalui pendekatan kawasan 1.000 Desa Gratieks mulai terlihat. Buktinya kita mulai ekspor dan terus bertumbuh,” jelas Ahmad Alfaraby.

Sebagai salah satu fasilitator perdagangan, Pejabat Karantina Pertanian Tarakan Wilker Nunukan akan lakukan tindakan dan perlakuan yang cepat, tepat dan akurat. Sehingga produk ini dapat mengantongi sertifikat kesehatan, PC sebagai persyaratan ekspor.

“Kami memberi perhatian khusus bagi proses bisnis eksportasi di wilayah perbatasan. Harus lebih cepat agar semakin banyak komoditas yang bisa kita kirim,” ujar Ahmad Alfaraby. (iek)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here