Organisasi Pemuda Jadi Mitra Pemda, Sekda Malinau: Jangan Malu Kenakan Batik Lokal

Sekda Pemkab Malinau Ernes Silvanus saat membuka dialog kepemudaan dalam rangka memperingati hari jadi HMI ke-74 tahun di Balai Adat Desa Malinau Seberang, Selasa (24/2/2021) pagi.

KAYANTARA.COM, MALINAU – Peranan organisasi pemuda diharapkan mampu menjadi mitra Pemerintah Daerah (Pemda) dalam pembangunan nasional maupun regional.

Demikian disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Malinau, Dr Ernest Silvanus saat membuka dialog kepemudaan dalam rangka memperingati hari jadi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ke-74 tahun, di Balai Adat Desa Malinau Seberang, Selasa (24/2/2021) pagi.

Menurut Ernes, peranan organisasi pemuda memiliki peluang untuk memberikan kontribusi membangun daerah.

“Karena itu ke depan HMI diharapkan menjadi organisasi yang bermitra dengan pemerintah daerah, begitu pula dengan pihak keamanan,” ujarnya.

Apalagi, kata Ernes, pemuda merupakan agen of change yang dapat mewujudkan di era industri 4.0 ini.

“Jadi pemuda itu sebagai agent of change atau perubahan dan sebagai kekuatan,” ungkapnya.

Terlebih lagi, apabila melihat dari visi misi kepala daerah yang terpilih memiliki beberapa program unggulan. Di antaranya milenial mandiri dan desa sarjana.

“Dengan adanya program ini, diharapkan pemuda dari HMI ini bisa terlibat dan berdikari. Dan perlu diingat, sebagai pemuda tidak perlu meminta. Tapi bagaimana berkontribusi,” jelasnya.

Oleh karenanya, Ernes mengajak peranan pemuda untuk membangun karakter yang kuat dengan memiliki kepribadian yang tinggi dan  semangat tinggi. “Ini penting digalakkan. Kalau tidak memiliki kepribadian yang kuat tentu akan terpengaruh dengan perkembangan saat ini,” tuturnya.

Misalnya banyak peluang usaha yang bisa menjadi satu kontribusi bagi pemuda tersebut. “Contohnya saja di Malinau sudah banyak kafe-kafe. Dan rata-rata pemuda yang mengelolanya. Tentu ini adalah peluang yang bisa dimanfaatkan,” ungkap Ernes.

Dirinya menaruh pesan kepada pemuda untuk menjaga serta melestarikan sejarah, budaya dan bangsa. “Salah satu misalnya batik daerah. Sebagai pemuda jangan malu mengunakan produk lokal. Karena batik lokal itu adalah budaya kita,” imbuhnya. (eby)

Iklan



LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here