KAYANTARA.COM, JAKARTA – Partai NasDem akan secara serius menyelenggarakan Konvensi Calon Presiden Indonesia pada 2022 mendatang.
“Konvensi itu merupakan wujud keterbukaan Partai NasDem bagi anak-anak bangsa yang pantas dan berkualitas memimpin bangsa dan negara sesuai amanat konstitusi,” ujar Sekjen DPP Partai NasDem, Johnny G Plate dalam konferensi pers Partai NasDem yang digelar di Kampus Akademi Bela Negara (ABN) NasDem, Pancoran, Jakarta Selatan, sebagaimana dilansir dari keterangan persnya, Kamis (25/2/2021)
Johnny menegaskan, konvensi itu akan mengedepankan prinsip transparansi dan bottom-up. Sehingga berefek positif pada penguatan kelembagaan partai sebagai ruang dan basis rekrutmen kepemimpinan nasional.
“Melalui konvensi, Partai NasDem ingin menegaskan diri sebagai partai inklusif yang bisa menerima pemikiran dan pandangan politik dari berbagai kalangan masyarakat,” tegas Menteri Komunikasi dan Informatika tersebut.
Sebelumnya Partai NasDem menggelar Rapat Koordinasi Nasional Khusus (Rakornassus) Bidang Ideologi, Organisasi dan Kaderisasi.
Kegiatan Rakornassus yang mengusung tema ‘Konsolidasi Organisasi dan Penguatan Infrastruktur Partai’ berlangsung secara tatap muka dan daring selama tiga hari (22-24/2) dan melibatkan seluruh fungsionaris DPP NasDem dan fungsionaris DPW NasDem. Kegiatan itu juga dihadiri anggota Fraksi NasDem DPR RI dan DPRD provinsi seluruh Indonesia.
Selain itu, Partai NasDem berkomitmen mendampingi Pemerintahan Kabinet Indonesia Maju di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo secara riil dan konkret politik.
“Kami akan mendampingi pemerintah untuk menjaga bangsa dan negara dari dampak pandemi Covid-19, khususnya terhadap tekanan dan kontraksi ekonomi nasional,” ujar Johnny.
Sehubungan dengan ini, sambung Plate, Forum Rakornassus memerintahkan kepada seluruh kader partai untuk mendukung program vaksinasi Covid-19 dan menjadi garda terdepan dalam menyukseskan program-program pemulihan ekonomi nasional.
Lebih lanjut, kata Plate, Fraksi NasDem juga mempertahankan posisinya sebagai fraksi pendukung utama pemerintah dan memperjuangkan politik rasional.
“Politik rasional yang berpihak pada kepentingan masyarakat, mendorong demokrasi yang lebih berkualitas dan mendukung program-program legislasi yang terkait penciptaan lapangan pekerjaan, penghapusan kekerasan seksual, transformasi digital, dan ketahanan pangan nasional,” tutup Johnny. (hh/*/kyt)