Ini 7 Sektor Peluang Investasi yang Ada di Kaltara

Gubernur Kaltara Zainal A.Paliwang didampingi Plt Kepala DPMPTSP Kaltara, H.Faisal Syabaruddin dalam rapat bersama RBDC. (Foto: Johan/Diskominfo Kaltara)

KAYANTARA.COM,TARAKAN-Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) memiliki potensi sumber daya (alam, manusia dan finansial) yang sangat besar. 

Karena Kaltara merupakan wilayah strategis segi tiga. Yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, plus Brunei Darussalam.

Demikian disampaikan Gubernur Kaltara, Zainal Arifin Paliwang dalam rapat bersama Syarikat Regional Business Development Center (RBDC) Sendirian Berhad dari Brunei Darussalam melalui virtual zoom, Kamis (1/4/2021).

Ada tujuh pointer peluang investasi yang dipaparkan oleh Gubernur Zainal dalam rapat virtual yang diikuti dari rumah jabatan di Kampung Bugis, Kelurahan Karang Anyar, Tarakan tersebut.

Yakni sektor perkebunan, pertanian, pariwisata, energi, industri, kesehatan, dan pendidikan.

Didampingi Plt Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltara, H.Faisal Syabaruddin, Gubernur Zainal mengatakan, sektor perkebunan dan pabrik kelapa sawit tersebar di Kabupaten Bulungan, Tana Tidung, Malinau dan Nunukan.

“Saat ini sudah mampu menghasilkan 870.000 ton minyak sawit. Perkebunan kelapa sawit juga telah mampu menurunkan angka kemiskinan dan tingkat pengangguran di Kaltara,” paparnya.

Bahkan mampu menampung tenaga kerja Indonesia (TKI) yang di deportasi dari Malaysia.

Pemprov Kaltara telah mengalokasikan lahan seluas 808.900 hektar. Namun yang sudah termanfaatkan sekitar 526.464 hektar untuk perkebunan kelapa sawit beserta pabriknya. Adapun total produksi CPO Kaltara mencapai 2.105.859 ton per tahun.

“Peluang investasinya adalah masih tersedia 282.436 hektar untuk pengelolaan lahan perkebunan yang masih belum optimal, pembangunan pabrik olahan sawit menjadi produk jadi di kawasan KIPI (Kawasan Industri Pelabuhan Internasional),” jelas Gubernur Zainal.

Gubernur Zainal menuturkan Pemprov Kaltara telah mencanangkan program Food and Rice Estate di tiga kabupaten. Yaitu di  Bulungan, Malinau dan Nunukan.

Program ini, kata dia, juga ditujukan untuk mendukung ketahanan pangan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur nantinya.

Rincinya, Kabupaten Bulungan telah menyiapkan lahan seluas 164.512 hektar dengan komoditas utama berupa padi, cabai dan bawang.

Sementara di Kabupaten Malinau juga telah disiapkan lahan seluas 168.720 hektar dengan komoditas utama berupa padi dan jagung.

Kemudian di Kabupaten Nunukan tersedia lahan pertanian seluas 325.123 hektar dengan komoditas utama berupa padi, cabai dan bawang.

“Peluang investasinya terdapat lahan pertanian yang masih tersedia seluas 658.355 hektar, dan pembangunan pabrik olahan hasil pertanian menjadi produk jadi,” sebut pria kelahiran Makassar ini.

Terkait sektor pariwisata, Pemprov Kaltara telah menyusun studi kelayakan pariwisata yang berada di dua kabupaten.

Yaitu Kabupaten Malinau dan Kabupaten Tana Tidung pada tahun 2020. Kedua kabupaten ini memiliki potensi pariwisata berupa wisata  budaya dan alam (heart of Borneo).

Menurutnya, sektor ini sangat potensial untuk dikembangkan oleh para investor. Seperti pengembangan fasilitas penunjang berupa hotel, restauran, arena bermain dan sarana transportasi (travel agent) dan lainnya.

Pada tahun 2019 lalu diperkirakan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kaltara sekitar 547.313 kunjungan, baik lokal maupun asing.

Dari jumlah wisatawan tersebut tentu tidak sebanding dengan jumlah ketersediaan hotel di Kaltara saat ini.

“Sehingga masih dibutuhkan investasi di bidang industri pariwisata seperti perhotelan, agen perjalanan, money changer, transportasi, kuliner, dan lain-lain,” ujar Gubernur Zainal.

Adapun peluang investasinya adalah pembangunan industri perhotelan, restauran, wahana bermain, travel agen, dan pembangunan infrastruktur pariwisata.

Energi dan Industri

Pada sektor ini, Gubernur Zainal menyampaikan Kaltara sedang membangun KIPI Tanah Kuning – Mangkupadi di Kabupaten Bulungan.

Dengan total area mencapai 10.100 hektar, dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan kapasitas 21.580 Megawatt (MW).

Keduanya masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). “Masih ada peluang investasi untuk mengembangan energi terbarukan dan industri olahan di Kaltara,” tuturnya.

Dia menambahkan, saat ini Pemprov Kaltara membuka peluang investasi pada sektor energi dan energi terbarukan. Seperti Hydropower, Geothermal dan Biofuel (bahan bakar nabati).

Investasi PLTA, jelas Gubernur Zainal, memiliki potensi yang sangat besar dengan sumber energi berasal dari 5 aliran sungai besar di Kaltara.

Jika dibangun hydropower plant dari 5 aliran sungai tersebut, maka dapat dihasilkan energi listrik sebesar 21.580 MW.

Ada beberapa perusahaan yang telah berminat berinvestasi Hydropower di Kaltara. Antara lain PT. Kayan Hydro Energy (Indonesia-China), PT. Kalimantan Electricity (China), Serawak Energy (Malaysia), PT. INALUM, Hyundai (Korea) dan terakhir Fortescue Metals Group (FMG) dari Australia

PLTAini akan menjadi sumber energi listrik bagi pembangunan Kaltara dan Indonesia, khususnya di KIPI Tanah Kuning – Mangkupadi,” katanya.

Kesehatan

Dalam kesempatan itu, Gubernur Zainal mengaku Pemprov Kaltara sangat membutuhkan rumah sakit berskala besar untuk kebutuhan fasilitas pelayanan kesehatan.

Dikatakannya, Tanjung Selor sebagai Ibu Kota Kaltara sangat strategis untuk dibangun rumah sakit berskala besar. Sebab dapat mendukung pelayanan kesehatan masyarakat di lima kabupaten sekitar.

Yaitu Bulungan, Tana Tidung, Malinau, Nunukan dan Berau. Adapun jumlah penduduk yang akan terlayani mencapai 5 ratus ribu orang.

Peluang investasinya adalah, sebut dia, pembangunan industri rumah sakit tipe B dan tipe A untuk menunjang kesehatan masyarakat dan pekerja kawasan industri dan pelabuhan internasional.

Pendidikan

“Pada sektor pendidikan Kaltara juga sangat membutuhkan fasilitas pendidikan yang representative bagi kelanjutan pembangunan sumber daya manusia di masa depan, seperti sekolah dan universitas bertaraf internasional,” ungkap Gubernur Zainal.

Serupa dengan sektor kesehatan, di Tanjung Selor sangat strategis untuk dibangun fasiltas pendidikan bertaraf internsional.

“Karena dapat mendukung peningkatan mutu pendidikan masyarakat di kota Tarakan dan empat kabupaten sekitar yaitu Bulungan, Tana Tidung, Malinau, Nunukan dan satu dari Kaltim yaitu Berau,” jelasnya seraya mengatakan jumlah masyarakat pelajar yang akan terlayani mencapai 100 ribu orang.

Kesimpulannya kawasan perairan Kaltara termasuk wilayah Ambalat yang diperkirakan kaya sumber daya minyak dan gas, potensi perikanan dan pariwisata yang belum dimanfaatkan untuk menunjang perekonomian daerah, sedangkan pada wilayah perbatasan darat sangat potensial untuk pengembangan pertanian dan perkebunan. (sur)

Iklan



LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here