KAYANTARA.COM, MALINAU-Masyarakat Desa Long Berini Kecamatan Bahau Hulu Kabupaten Malinau belum lama ini sempat mengeluhkan krisis air bersih.
Hal ini disebabkan longsornya tampungan atau DAM Pembangkit Listrik Mikrohidro (PLTMH) yang terjadi beberapa waktu lalu.
“Beberapa bulan lalu sempat musim kemarau sehingga aliran listrik ke rumah warga bertahan 2 sampai 3 jam saja. Tapi saat musim hujan, debit air cukup tinggi dan tidak jadi masalah,” jelas Camat Bahau Hulu, Victor Romawan.
Namun saat debit air tinggi dalam sepekan mengalami longsor untuk bagian DAM atau bak penampungnya. “Tapi sudah diambil langkah dan memparbaiki secara manual. Di mana masyarakat bergotong royong menutupinya,” katanya.
Meski begitu, Victor mengatakan untuk mengantisipasi kejadian itu, pihaknya berharap adanya perhatian yang serius dari pemerintah.
“Ya kita harapkan ada perhatian dari pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Karena memang PLTMH ini dibangun dari pusat,” ungkap Victor.
Berdasarkan informasi dari masyarakat Desa Long Berini bahwa DAM PLTMH tersebut belum mampu menahan debit air. Termasuk juga tiang listrik yang terpasang tersebut.
“Kondisinya saat ini sudah tidak layak lagi. Makanya sempat mengalami kerusakan,” ujarnya.
Disamping itu, lanjut Victor, untuk PLMTH di Desa Long Alongo sudah dilakukan peremajaan oleh pemerintahan desa setempat.
“Untuk Long Alongo sudah dilakukan peremajaan. Tapi pastinya sifatnya sementara saja,” ujarnya.
Selain PLTMH, pihaknya masih mengalami kesulitan dalam membutuhkan tenaga listrik di Desa Long Kemuat. Sebab, dari pembangunan PLTS komunal oleh pemerintah pusat hingga saat ini belum dapat difungsikan.
“Meski alatnya semua terpasang. Tapi untuk mengaktifkan belum. Karena waktu itu, saat mau dipasang baterai (aki) yang melewati jalur sungai ini ke Desa Long Kemuat sempat terendam dan akhirnya tidak bisa digunakan,” jelasnya.
Oleh sebab itu, PLTS komunal yang dibangun oleh pemerintah pusat saat ini tidak difungsikan. “Tetapi masyarakat desa dan pemerintahan desa Long Kumuat tidak berputus asa. Saat ini mereka sedang membangun PLTMH dengan menggunakan anggaran dana desa. Dimana memanfaatkan potensi sumber daya air yang ada. Jadi saat ini masih dalam pengerjaan,” jelasnya.
Bahkan, kata Victor, untuk jalan menuju lokasi PLTMH Desa Long Kemuat ini sudah terbangun. “Jalan menuju lokasi sudah terbangun dengan menggunakan ekspakator yang ada di kecamatan. Jadi tahun ini sudah dibangun, baik turbin dan lainnya. Dan pembanguann secara berkala,” ungkapnya.
Sementara untuk PLTMH Desa Apau Ping, kata Victor lagi, memang sempat tidak berfungsi. Sebab, persoalan dinamo dari PLTMH tidak berfungsi.
“Tapi informasi dari kepala desa, bahwa kepala proyek yang membangun PLTMH di Apau Ping akan segera dikerjakan. Karena memang teknisinya dari luar. Sebagai garansinya mereka akan mengasuransi. Jadi masih menunggu pergantian saja,” pungkasnya. (eby)