Desa Sarjana di Malinau Segera Diurai jadi Kebijakan

KAYANTARA.COM,MALINAU–Desa sarjana dan milenial mandiri merupakan salah satu program kerja Wempi W Mawa-Jakaria sebagai bupati dan wakil bupati Malinau periode 2021-2024.

Namun teknisnya, Wempi belum berkenan membeberkan sebelum rapat koordinasi bersama seluruh OPD di lingkungan Pemkab Malinau dilakukan.

“Nanti akan kita uraikan ke dalam petunjuk teknis. Intinya, bagaimana melakukan pemetaan potensi desa yang ada. Karena kita ingin ketahui apa yang dibutuhkan oleh desa itu,” jelasnya, Selasa (27/4).

Politisi Partai Demokrat ini menerangkan program desa sarjana dan milenial mandiri bertujuan untuk memberikan ruang kepada masing-masing desa dan generasi milenial yang ada di desa. Tujuannya agar para milenial tersebut dapat menggali potensi yang ada di desanya masing-masing.

“Jadi desa sarjana dan milenial mandiri itu saling berkaitan. Makanya itu potensi sumber daya manusia harus didorong agar mendapatkan pendidikan, baik formal, non formal maupun pendidikan terapan,” ungkapnya.

Apabila generasi milinial yang telah dikuliahkan dan telah selesai, maka diharapkan kembali di desa untuk membangun desanya sesuai dengan skil dan potensi yang ada di desanya.

“Paling tidak para sarjana muda ini yang kembali ke desa, dapat menciptakan potensi ekonomi, potensi lapangan pekerjaan dengan mengelola sumber daya alam yang ada di desanya,” jelasnya.

Wempi mengungkapkan 109 desa yang ada di Malinau memiliki keragamanan sektor yang mampu digali potensinya. Salah satunya adalah potensi rotan.

“Rotan ini kan sekarang sudah menjadi peluang ekonomi. Tinggal bagaimana mengemas sedemikian rupa yang berujung pada pendapatan ekonomi di desa itu,” tutur Wempi.

Termasuk juga pada potensi sumber yang ada di sungai, Wempi menilai semua berpotensi yang dapat dikelola dengan baik.

“Semua itu bisa dioptimalkan. Nah yang memiliki skill itu ada pada generasi milinial. Tinggal bagaimana mereka ingin menjemput dan mengambil peluang itu. Jangan menunggu, kalau menunggu tentu tidak akan menjadi pemenangnya,” jelasnya.

Oleh sebab itu, pemerintah daerah ke depan akan mendorong dan memfasilitasi dengan memberikan dan melihat potensi yang dimiliki ke depannya.

“Dengan begitu pada saat yang tepat bagi milineal akan memiliki skil, potensi dan menciptakan banyak yang lainnya,” terang dia.

Wempi meyakini potensi di Malinau terutama dari 109 desa tersebut terlihat banyak. Tinggal bagaimana mengelola dengannya baik.

“Contoh misalnya hutan. Kita terlihat masih minim untuk sarjana hutannya, begitu juga tambang dan beberapa sektor lainnya,” tutur Wempi.

Karenanya, Wempi mengungkapkan yang memang harus dipersiapkan ke depan adalah yang disesuaikan dengan potensi dan karakter dari 109 desa tersebut. “Makanya kita harus mempersiapkan dan mendorong semangat generasi muda. Kita ingin mengingatkan dan tidak bisa sendiri, seluruh element harus bekerjasama,” pungkasnya. (eby)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here