KAYANTARA.COM, JAKARTA – Warga masyarakat beberapa desa di Kalimantan Utara (Kaltara) mengungsi ke tempat sanak saudara sementara waktu.
Langkah tersebut berlangsung saat banjir terjadi di tiga kecamatan di Kabupaten Malianu pada Minggu (16/5), pukul 09.00 WITA.
Dalam siaran persnya, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Dr. Raditya Jati mengatakan BPBD Kabupaten Malinau mengimbau warga untuk waspada dan siap siaga.
BPBD menginformasikan masyarakat yang tinggal di bagian hilir untuk berhati-hati. Saat banjir terjadi, personel BPBD setempat segera melakukan kaji cepat dan pendataan dampak di lapangan. Personel menghadapi kendala dalam mencapai lokasi karena lokasi terdampak yang jauh.
Banjir terjadi beberapa desa di tiga kecamatan di Malinau. Desa-desa terdampak yaitu Desa Malinau Hulu dan Pelina Kanaan (Kecamatan Malinau Kota), Long Berangkat, Long Simau, Long Makatip, Long Kebinu, Long Sulit dan Long Semamu (Mentarang Hulu), serta Long Bisai, Paking, Pulau Sapi (Mentarang).
Banjir dipicu oleh curah hujan tinggi sejak kemarin, Sabtu (15/5), sehingga debit air Sungai Funu dan Kenipe yang berada di wilayah Kecamatan Mentarang Hulu meluap. Selain kedua sungai tersebut, debit air Sungai Malinau juga meluap. Ketinggian air banjir antara 30 hingga 200 cm.
Peringatan dini cuaca dari BMKG yang terpantau pada Info BMKG pada Sabtu ini (16/5) hingga esok hari menunjukkan potensi hujan ringan di tiga kecamatan terdampak banjir. Masyarakat diimbau untuk waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi susulan.
Dilihat pada analisis InaRISK, ketiga kecamatan termasuk 12 kecamatan di Provinsi Kalimantan Utara dengan potensi bahaya banjir kategori sedang hingga tinggi. Dua belas kecamatan dengan potensi bahaya banjir dengan kategori tersebut antara lain Kecamatan Sungai Boh, Kayan Selatan, Kayan Hilir, Pujungan, Bahan Hulu, Malinau Selatan, Malinau Selatan Hulu, Malinau Selatan Hilir, Mentarang, Malinau Utara, Malinau Barat dan Malinau Kota. (*/kt1)