Hasil Survei CISA: Elektabilitas AHY dan Demokrat Berada di Posisi Kedua

KAYANTARA.COM, TANJUNG SELOR – Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) kembali merilis hasil survei dengan tajuk “Pandemi: Persepsi Publik dan Tren Politik Terkini. Dalam survei tersebut elektabilitas Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Partai Demokrat menduduki posisi kedua.

Direktur Eksekutif CISA Herry Mendrofa mengatakan, hasil survei tersebut merupakan review termin kedua survei berkala yang telah dilakukan sebelumnya pada bulan Mei 2021.

“Ini berdasarkan hasil survei CISA yang dimulai sejak tanggal 27-31 Agustus 2021 yang menyasar 1.200 responden di 34 Provinsi secara proporsional melalui penarikan sampel dengan menggunakan metode Simple Random Sampling,” ujar Herry Mendrofa melalui siaran persnya, Jumat (3/9/2021).

Tentu, kata dia, survei persepsi publik terhadap  kinerja pemerintah pusat selama pandemi Covid-19 dan persepsi publik terhadap tren  politik terkini yang lembaga surveinya lakukan ada margin of error 2,85 persen dengan tingkat kepercayaan di 95 persen.

Untuk tren politik terkini terkait elektabilitas tokoh maupun partai politik (Parpol) menuju Pemilu tahun 2024 terproyeksikan Jika Pilpres dan Pileg dilakukan hari ini terdapat 16,92 persen responden memilih Ganjar Pranowo yang membuatnya unggul dari semua kandidat setelah pada periode survei CISA sebelumnya didominasi oleh Anies Baswedan yang harus puas berada di posisi ketiga dan mendapatkan 16,75 persen.

“Sedangkan di posisi kedua masih dipegang oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang terus menunjukkan konsistensi kenaikan elektabilitasnya dengan meraup 16,83 persen,”ungkapnya.

Menariknya, lanjut dia, Airlangga Hartarto justru menunjukkan peningkatan signifikan terhadap elektabilitasnya sedangkan Prabowo Subianto mengalami penurunan.

“Prabowo Subianto justru menunjukkan penurunan elektabilitas dari bulan Mei 2021 dan hanya mendapatkan 10,08 persen. Sedangkan Airlangga Hartarto justru menunjukkan peningkatan signifikan dan meraih 7,58 persen disusul Ridwan Kamil 5,92 persen, Sandiaga Uno 5,08 persen, Muhaimin Iskandar 5 persen, Puan Maharani 3,67 persen serta yang Tidak Tahu/Tidak Menjawab sebanyak 12,17 persen,” terang Herry.

Disisi lain, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) hingga saat ini mendominasi peta elektoral parpol di Indonesia. PDI-Perjuangan sebut dia, justru menunjukkan kenaikan elektabilitas sejak survei sebelumnya dan mendapatkan 24,58 persen.

“Kenaikan elektabilitas juga membuat Partai Demokrat konsisten di peringkat kedua dan meraih 18,75 persen. Hal yang sama juga menguatkan kembali Partai Golkar di posisi ketiga yang meraup 14,25 persen serta Partai Kebangkitan Bangsa yang mendapatkan 10,67 persen,” jelas Herry.

Herry juga menyampaikan bahwa Survei yang melakukan wawancara langsung dengan menerapkan protokol kesehatan antara surveyor dan responden kembali menempatkan Gerindra dan Nasdem tidak berada di posisi 5 (lima) besar serta adanya penguatan elektabilitas Partai Keadilan Sejahtera yang membuat PAN dan PPP tetap berada di posisi terakhir.

“Gerindra mengalami penurunan dan mendapatkan 7,25 persen sedangkan PKS kembali konsisten menguat di angka 9,33 persen serta Nasdem harus puas karena hanya mendapatkan 5,33 persen. Di posisi terakhir, ada Partai Amanat Nasional (PAN) yang mendapat 3,75 persen dan Partai Persatuan Pembanguan (PPP) sebesar 2,92 persen.  Namun masih terdapat 3,17 persen masyarakat yang Tidak Tahu/Tidak Menjawab,” pungkasnya.

Menanggapi hasil dari berbagai lembaga survei yang terus menempatkan elektabilitas AHY dan Partai Demokrat di posisi lima besar dan bahkan survei CISA di posisi kedua, Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Demokrat Dr. Yansen TP, M.Si mengatakan bahwa berbagai kemungkinan bisa terjadi dalam politik, termasuk ketua umum dan partainya yang saat ini sebagai oposisi bisa meraih kemenangan pada pemilu 2024 nanti.

“Tak ada yang tak mungkin! Politik itu dinamis. Karena politik itu bulat, tapi saat berkompetesi dia akan lonjong,” ujar Yansen TP belum lama ini.

Menurutnya posisi Demokrat saat ini sudah pas, yaitu oposisi dan punya ketua umum (ketum) masih muda pun menjadi daya tarik tersendiri, sebab belum ada partai-partai besar yang berani menempatkan anak muda sebagai ketua umum seperti yang dilakukan Demokrat.

Kemudian, AHY juga mampu memimpin Demokrat dengan melewati berbagai hal dalam setahun terakhir ini. Baik itu rencana pengambil alihan kepemimpinan Partai Demokrat secara ilegal dan lain sebagainya.

“Tidak semua orang bisa menghadapi permasalahan yang cukup besar seperti itu. Ketum AHY mampu dan bisa dilihat elektabilitas partai dan ketum terus meningkat,” ungkap pria yang juga dikenal dengan akronim nama YTP ini.

Dengan tren survei yang positif ini, dirinya yakin akan membuat posisi Demokrat semakin baik pada kompetisi pemilu 2024 nanti, karena perbaikan dalam partai berlambang mercy itu terus menerus terjadi, kemudian ada rekonsialisasi pemikiran dan adanya koalisi ke depan.

“Hasil survei ini membuat posisi Demokrat semakin mantap dan membuat posisi Demokrat semakin baik di mata masyarakat serta peluang untuk bisa menang di 2024,” pungkas Wakil Gubernur Kalimantan Utara ini. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here