KAYANTARA.COM, TARAKAN – Kehidupan dibawah garis kemiskinan di Tarakan ternyata masih saja ditemukan di tengah pesatnya pembangunan kota.
Seorang pria bernama Syamsul bersama putrinya diketahui menempati sebuah gubuk berukuran 1×2 meter di Kelurahan Juata Permai, Kecamatan Tarakan Utara.
Kondisi gubuk yang terletak di tepi jalan utama menuju Juata Laut, persisnya di depan KCP Bank BRI Juata Permai itu juga sangat memperihatinkan.
Sebab, gubuk yang dia tempati sekian tahun lamanya hanya beratap terpal. Bahkan dinding rumah pun terbuat dari terpal.
Sehingga sulit untuk menghilangkan rasa dingin dari tubuh Syamsul dan putrinya yang masih bersusia 2,5 tahun, apabila hujan deras turun. “Jika hujan deras turun, kasur kecilnya jadi basah,” kata seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Sebaliknya, apabila panas terik matahari melekat di kulit, kondisi di dalam gubuk yang dibangun di atas lahan milik orang lain itu pun, serasa sangat panas. Apalagi tidak dilengkapi aliran listrik untuk menghidupkan kipas angin dan lampu penerangan seperti kehidupan rumah tangga lazimnya.
“Menurut informasi, dia (Syamsul) punya anak dua. Yang pertama berusia 2,5 tahun, kedua 3 bulan. Anak keduanya diadopsi keluarganya di daerah Juata juga,” ungkapnya.
Meski begitu, Syamsul tak bisa meninggalkan anak pertamanya seorang diri untuk mengais rejeki jauh dari gubuk tersebut.
“Dia hanya mencari rejeki seadanya dari tempat dia tinggal, agar tetap bisa sambil merawat dan menjaga anaknya, seperti jual botol bekas dan bensin botolan,” katanya.
Dari hasil jerih payahnya itu, Syamsul hanya bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari dan keperluan balitanya.
Kabarnya, kondisi yang dialami warga asal Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan ini berawal karena istrinya meninggalkan Tarakan seusai bercerai. Tak hanya Syamsul, kedua anaknya pun ditinggalkan oleh istrinya.
Untuk diketahui, kondisi kehidupan Syamsul ini telah viral di media sosial dalam sepekan terakhir. Tak hanya di Kalimantan Utara, namun juga beredar di salah satu akun medsos publik di Kabupaten Enrekang. (kt1)