KAYANTARA.COM, TARAKAN – Memperingati Hari Sumpah Pemuda ke 93 tahun 2021, PT. Pertamina EP Tarakan Field menggelar Festival Top Model Batik Tarakan.
Kegiatan ini diawali dengan membacakan teks sumpah pemuda. Manajer PT. Pertamina EP Tarakan Field, Isrianto Kurniawan mengatakan kegiatan tersebut merupakan salah satu acara memperingati Hari Sumpah Pemuda sekaligus mengenalkan kepada masyarakat Tarakan untuk cinta terhadap batik khas Tarakan.
“Dengan adanya kegiatan seperti ini sebagai ajang untuk memperkenalkan batik Tarakan secara nasional akan melihat bahwa di Tarakan memiliki batik khas sendiri,” ujarnya.
Selain itu, dirinya juga mengungkapkan tujuan dari kegiatan ini untuk mengangkat kearifan lokal dan produk lokal Tarakan, serta pembatik juga ada di kota Tarakan.
“Memperkenalkan budaya batik Tarakan, Karena Tarakan memliki batik khusus sendiri, beberapa ada yang sudah kami berikan paten salah satunya kompa anggung dan menara sebagai batik Tarakan,” ungkapnya
“Karena di Tarakan terkenal dengan khas migas salah satunya, dan belum ada batik seperti itu, sehingga akan kita patenkan. Berdasarkan historis Tarakan kita ambil pola-pola dan motifnya,” lanjutnya
Pemberian hak paten pada batik Tarakan untuk beberapa motif batik menjadi harapan baru bagi UMKM yang ada di Tarakan.
“Dengan adanya batik yang sudah dipatenkan dapat mempemberdayakan masyarakat, tentunya akan mensejahterakan masyarakat Tarakan,” terangnya
Dalam kesempatan itu, PT Pertamina juga memberikan bantuan alat inovasi berupa alat canting digital dan alat komunikasi.
“Biasanya canting hanya manual, kini canting secara digital yang dapat dicas dan inovasi seperti ini terus dijalankan agar lebih baik, sehingga mereka lebih cepat bekerja dalam membuat batik. Dan juga alat komunikasi seperti smartphone untuk berkomunikasi bagaimana cara membatik,” ucapnya
Sejauh ini terdapat 22 orang binaan PT. Pertamina EP Tarakan Field yang membuat batik dalam Kelompok Usaha disabilitas Batik (Kubedistik). “Program CSR yaitu bagaimana menggalakkan batin khas Tarakan. Di sini kami mempunyai binaan di Kampung Satu Skip, yaitu Kubistik kelompok usaha disabilitas batik yang terdapat 22 orang yang dibina,” pungkasnya. (pri)