Puluhan Layang-Layang Warnai Langit Pantai Amal

KAYANTARA.COM, TARAKAN – Puluhan Layang-layang dengan berbagai macam kreasi nan unik terbang di langit Pantai Amal, Tarakan Timur, Minggu (12/12/2021).

Kegiatan tersebut merupakan festival layangan yang digelar Perkumpulan Pelayang Indonesia (Pelangi) Kaltara dibawah Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (Kormi) Provinsi Kaltara.

Ketua Persatuan Layang-layang Indonesia (Pelangi) Kaltara, Safril Husin mengatakan Festival Layangan ini mampu menarik banyak perhatian masyarakat kota Tarakan untuk melihat berbagai macam bentuk layangan.

“Antusias masyarakat sangat besar dalam menyaksikan festival layangan ini dikarenakan memiliki berbagai macam bentuk di antaranya layangan dua dimensi, tiga dimensi dan layangan adu,” ujarnya

Saat dua layangan berbentuk naga sepanjang 150 meter diterbangkan di langit Pantai Amal.

Selain itu dalam kegiatan festival layang-layang diikuti sebanyak 31 peserta dari kabupaten kota se Kaltara.

“Terdapat 31 peserta dari kabupaten/kota yang ada di Kaltara dengan tiga kategori, di antaranya layangan dua dimensi, tiga dimensi dan layangan adu,” sebutnya.

Kegiatan festival layangan melibatkan dewan juga tiga dewan juri, salah satunya berasal dari nasional.

“Tiga Dewan juga yang menilai festival layangan ini, satu merupakan dewan juri nasional dan dua lainnya dewan juri lokal dari pelangi Tarakan dan Pelangi Kaltara,” terangnya.

Safril menjelaskan bahwa penilaian dewan juga berdasarkan kriteria layangan mulai dari keindahan, kerapian hingga kekuatan serta kestabilan layangan saat berada di udara.

“Untuk penilaiannya dilihat saat layangan berada di udara selama 30 menit. Selain itu juga dilihat dari proses pembuatannya hingga tingkat kesulitannya,” jelasnya

Safril juga mengungkapkan selain diadakannya festival layangan di Tarakan depannya Kormi Kaltara akan berkoordinasi dengan pengurus Kormi tingkal Kabupaten/kota yang ada di Kaltara untuk melaksanakan workshop ke penggiat layangan.

“Tidak hanya atlet tapi pembuat layangan, sehingga ekonomi kreatif nya jalan. Bahkan pembuat benang layangan, karena benang layangan terbagi menjadi dua kategori.  Di antaranya benang katun dan nilon. Kalau zaman dulu menggunakan benang katun yang sampai sekarang menjadi penilaian saat pertandingan tingkat nasional. Namun saat pertandingan internasional menggunakan benang nilon,” tutupnya. (pri)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here