Perlu Strategi Khusus untuk Infrastruktur Telekomunikasi

KAYANTARA,COM, TANJUNG SELOR – Upaya meningkatkan konektifitas telekomunikasi di daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T) menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara. Karena itu, dibutuhkan strategi khusus guna mendukung tidak adanya blank spot area di kawasan tersebut.

Untuk itu, Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (DKISP) Kaltara mengikuti Rapat Pembahasan Strategi Pemanfaatan Infrastruktur Telekomunikasi Eksisting bersama Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian Republik Indonesia (RI).

Kepala Bidang Aplikasi dan Informatika DKISP Kaltara, Deddy Harryady menjelaskan bahwa hingga tahun 2022 terdapat 460 titik Base Transceiver Station (BTS) di Kaltara, yakni 84 BTS di Bulungan, 89 BTS di Malinau, 133 BTS di Tarakan, 141 BTS di Nunukan, dan 13 BTS di Tana Tidung.

Ia menyebutkan bahwa melalui kegiatan ini, Kemenko Perekonomian RI melakukan koordinasi terkait permasalahan tower yang dijanjikan pada tahun 2022. “Jadi Kaltara ini ada enam unit tower, empat unit di antaranya masih belum aktif karena terhambat jaringan listrik,” ungkapnya di Ruang Command Center DKISP Kaltara pada kegiatan yang berlangsung secara daring tersebut, Kamis (14/7).

Deddy menjelaskan empat tower tersebut tidak dapat difungsikan karena terhambat jaringan listrik, beberapa di ataranya telah memanfaatkan tenaga panel surya namun tidak ada akses jaringan. Hal ini disebabkan oleh titik koordinat dari lokasi tersebut tidak dapat terjangkau oleh tower terdekat.

“Empat tower tersebut terletak di Kabupaten Bulungan, yakni di Muara Bulungan dan Long Telenjau serta di Kabupaten Nunukan yaitu di Tao Lumbis dan Binuan. Makanya kita minta bantuan ke BAKTI (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika, red), mudah-mudahan bisa selesai tahun ini,” ujarnya.

Ia berharap pemerintah pusat dapat memberikan perhatian lebih terhadap Kaltara. Selain karena Kaltara sebagai daerah perbatasan, juga Kaltara merupakan tempat proyek nasional Kawasan Industrial Park Indonesia (KIPI) dan berdekatan dengan Ibu Kota Negara (IKN).

“Tarakan juga ada Palapa Ring yang merupakan daerah satelit Telkom. Oleh karena itu penting untuk membangun telekomunikasi di Kaltara, selain dapat membantu perekonomian masyarakat Kaltara, juga akan memberikan dampak terdapat perekonomian di Indonesia,” tuntasnya. (DKISP)

Iklan



LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here