KAYANTARA.COM, TARAKAN – Ratusan massa bentrok dengan prajurit TNI Angkatan Laut (AL) di Mako Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) XIII Tarakan, sekira pukul 08.00 Wita, Sabtu (4/3/2023).
Aksi ini dipicu adanya tuntutan hak dan keadilan warga tentang adanya penertiban petani rumput laut, dikarenakan tali yang diikatkan di patok – patok dari budidaya rumput laut tersebut menggangu jalur pelayaran kapal-kapal yang melintas.
“Karena keadaan semakin memanas dan para pendemo memaksa masuk ke Mako Lantamal XIII, dengan sigap pasukan PHH (Pasukan Huru-Hara) yang terdiri dari personel Bintara dan Tamtama dengan menggunakan peralatan pengamanan PHH lengkap segera menuju ke lokasi tempat terjadinya demo,” ujar Komandan Lantamal XIII Laksamana Pertama TNI AL, Deni Herman dilansir keterangan pers Dispen Lantamal XIII, Koarmada II.
Tim PHH yang terdiri dari Prajurit Lantamal XIII dan Yonmarhanlan XIII ini membentuk formasi dan melaksanakan prosedur penindakan dan berhasil memukul mundur para demonstran.
Kejadian tersebut adalah salah satu skenario latihan dalam simulasi penanggulangan huru-hara pada rangkaaian Uji Terampil Gladi Tugas Tempur (Glagaspur) P1-P2 yang dilaksanakan oleh Lantamal XIII Tarakan, dan diawasi langsung oleh Tim penilai dari Komando Latihan (Kolat) Koarmada II.
Setelah berlangsungnya Uji Terampil Glagaspur tingkat P1 dihari pertama, pada hari ini dilanjutkan Uji Terampil Glagaspur tingkat P2 yang meliputi uji pertahanan pangkalan.
Yakni peran Pasukan Huru-Hara (PHH), peran anti teror, peran siaga bahaya udara dan peran Penanggulangan Bahaya Kebakaran (PEK) yang berlangsung di Mako Lantamal XIII di Jl. Sei Ngingitan, Kelurahan Mamburungan, Kecamaan Tarakan Timur, Tarakan.
Komandan Lantamal XIII Laksamana Pertama TNI AL Deni Herman berharap melalui kegiatan Latihan Uji Terampil Glagaspur P1-P2 yang diujikan langsung oleh Tim Kolat Koarmada II ini dapat menjadi motivasi dalam mengasah naluri tempur bagi seluruh personel Lantamal XIII yang harus selalu siap merespon dengan cepat dalam segala situasi.
“Sehingga tercapainnya keberhasilan dalam pelaksanaan tugas pokok yang diemban dengan terus ditingkatkan melalui latihan secara terprogram, bertingkat serta berlanjut, baik bersifat individu maupun satuan,” jelasnya.
“Sehingga diperoleh kesiapsiagaan dan tingkat kemampuan keterampilan prajurit yang terpelihara dan terjaga,” tambah Laksma Deni Herman. (*/kyt)