Kaltara Tawarkan Sejumlah Proyek Hilirisasi

KAYANTARA.COM, TARAKAN – Dalam acara talkshow dan webinar Diseminasi Laporan Perekonomian Kaltara tahun 2023 dengan tema “Tarik Investasi Industri Hilirisasi dalam rangka Menjaga Ketahanan Ekonomi Kaltara”, Selasa (21/3/23) disampaikan oleh Rahman Putrayani, Penata Kelola, Ahli Muda DPMPTSP Provinsi Kaltara.

Potensi perikanan dan cold storage yang dimiliki Kaltara dengan produksi udang windu Kaltara sebesar 9.240 ton/tahun, ikan bandeng 4.894 ton/tahun serta tangkapan kepiting bakau lebih dari 6.000 ton/tahun sehingga terdapat peluang investasi di sektor industri pengolahan (downstream industry).

Selanjutnya disektor hilirisasi industri CPO (Crude Palm Oil) dengan produksi kelapa sawit di Kaltara sebesar 2,1 juta ton/ tahun. Tahun 2021 produksi CPO kaltara total mencapai 446,611.35 ton. Untuk peluang investasi ini sudah tersedia dokumen IPRO nya, dimana nilai proyek ditaksir Rp 269,62 milyar. IRR sebesar 18 persen dan NPV sekitar Rp 77,52 milyar dengan jangka pengembalian (BEP)7,5 tahun.

Kemudian, potensi rumput laut Kaltara juga memiliki peluang investasi cukup baik dengan produksi rumput laut sebesar 627.875 ton/tahun (basah).

Disampaikan oleh Rahman, sapaan akrabnya, bahwa hilirisasi industri rumput laut terletak di Kabupaten Nunukan dan Kota Tarakan dengan estimasi nilai investasi Rp.40 miliar.

Untuk mendukung hilirisasi rumput laut, kaltara juga membutuhkan investasi air bersih (SPAM), karena untuk pengolahan rumput laut membutuhkan air bersih dalam jumlah besar, sementara untuk Nunukan dan Tarakan sendiri masih keterbatasan air bersih tersebut.

“Peluang ini pun sudah kami tawarkan ke sejumlah negara seperti Belanda, Jerman, Singapur, London dan Australia” Pungkas Rahman.

Selain itu, Kaltara saat ini menjadi kawasan industri hijau Indonesia (KIHI) terbesar di dunia. Kawasan ini rencananya akan dibangun diatas lahan seluas 30.000 Ha dengan tiga pengelola di dalamnya yaitu PT Kalimantan Industrial Park Indonesia, PT. Indonesia Strategis Industri dan PT. Kayan Patria Propertindo.

Rencana investasi di KIHI diperkirakan mencapai 1800 triliyun dengan konsep green industry. Saat ini sudah ada dua tenant yang mulai tahap konstruksi yakni PT. Kalimantan Aluminium Industri yang akan membangun smelter Aluminium dengan kapasitas 500.000 ton per anum pada tahap awal.

Kemudian ada PT. Takkan Petro Chemical Tsingshan group. “Insha Allah Kaltara akan menjadi masa depan Indonesia, ” ungkapnya. (kyt)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here