KAYANTARA.COM, NUNUKAN – El Nino kerap berdampak terjadinya kekeringan, kekurangan air bersih dan kebakaran hutan maupun lahan di beberapa wilayah di Kabupaten Nunukan. Bahkan fenomena alam ini menyebabkan perubahan pola cuaca global, yang berdampak signifikan pada iklim di berbagai wilayah di dunia, termasuk di Indonesia.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Kabupaten Nunukan Arief Budiman mengatakan, saat ini di Kabupaten Nunukan sedang mengalami kekeringan khususnya air bersih. Selain itu juga, BPBD mencatat kebakaran lahan dan hutan meningkat signifikan di tahun 2023 ini.
“Saat ini kita diperhadapkan dengan situasi kekeringan dan marak terjadinya kebakaran lahan,” ucap Arief Budiman.
Arief Budiman menyebut berdasarkan data kebakaran hutan dan lahan tahun 2023 sebanyak 27 sedangkan tahun lalu, 2022 hanya ada 7 laporan. Penyebab kebakaran hutan terjadi ketika masyarakat yang membuka atau memanfaatkan lahan dengan cara dibakar.
“Bagi masyarakat yang memanfaatkan lahan, diharapkan tidak membakar, karena itu salah satu penyebab kebakaran hutan, dimana membakar lahan pd saat membuka lahan,”ujarnya.
Sedangkan untuk mengatasi kekeringan, menurut Arif, baru-baru ini sudah dilaksankan rapat antar OPD dimana rencananya akan dilakukan penggalian sumur bor sebanyak 25 titik yang tersebar di pulau Nunukan.
“Antisipasi kekeringan pemerintah daerah menggali atau membuat sumur bor, dan mendata sumur bor lainnya untuk kemudian difasilitasi dengan profilnya,” imbuhnya. (*)
Sumber: berita.nunukankab.go.id