KAYANTARA.COM, Tarakan – Anggota DPD RI Dapil Kaltara Hasan Basri secara terang-terangan menyampaikan niatnya untuk bertarung dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltara yang dihelat November 2024.
Bahkan dirinya pun mengaku telah mengambil formulir penjaringan bakal calon di PKS sebagai langkah awal dalam pencalonannya. “Kemarin saya sudah ke PKS, lalu saya juga dihubungi oleh Ketua DPD Demokrat Kaltara (Yansen TP) untuk ikut dalam penjaringan di Demokrat. Saya menyatakan kesiapan dan segera mendaftar. Namun, keputusan akhir akan saya bicarakan dengan keluarga secara matang,” ungkap Hasan Basri.
Dirinya menegaskan akan mempertimbangkan bagi partai politik yang membuka pendaftaran dengan aturan yang sesuai norma dan tidak memberatkan. “Jika partai politik membuka pendaftaran, selama itu masih dalam batas norma dan tidak terlalu memberatkan, saya akan mendaftar. Namun, jika mahar politik terlalu berat dan sebagainya, apa gunanya? Saya ingin menjadi pemimpin yang mampu membangun Kalimantan Utara,” tegasnya.
Terkait dengan calon pendamping, Hasan Basri mengungkapkan bahwa sudah ada banyak ajakan dari kader partai maupun non-kader partai. Namun, saat ini fokusnya adalah mendaftar dalam proses penjaringan dan akan mempertimbangkan dengan seksama siapa yang akan menjadi pasangannya.
Razia Hari Valentine di Penginapan, Petugas Gabungan Temui Alat Hisap Sabu, Pelaku Kabur
“Sudah banyak ajakan yang saya terima, dari kader partai maupun non-kader partai. Hampir semua calon telah menghubungi saya untuk berpasangan, tapi saya akan bersabar dan melihat nanti. Yang terpenting, saya akan mendaftar terlebih dahulu,” jelasnya.
Hasan Basri juga menegaskan bahwa sikap politiknya dalam Pilkada Kaltara akan mantap jika tidak terbebani oleh mahar politik dan biaya politik yang berlebihan. Baginya, politik di Kaltara saat ini terlalu tergantung pada mahar politik. Jika maharnya terlalu besar, ia akan menunggu. Namun, jika masih dalam batas wajar, ia siap melanjutkan perjuangannya.
“Tapi jika semuanya hanya tentang uang, saya akan menjadi yang pertama untuk mundur. Saat ini, politik di Kaltara sangat tergantung pada mahar politik. Jika maharnya terlalu besar, saya akan menunggu. Jika masih dalam batas wajar, masih ada sisa-sisa dari sebelumnya,” ucap Hasan Basri.
“Saya ingin maju sebagai calon Gubernur. Jika ada tawaran untuk menjadi calon Wakil Gubernur, saya akan menolaknya. Kita ini sudah berurusan dengan urusan nasional. Jika ada kesempatan, lebih baik saya tetap di DPD,” tambahnya. (*)