Tenaga Kesehatan di Bulungan Terkonfirmasi Positif Covid-19

Sumber: Gugus Tugas Percepatanan Penanganan Covid-19 Bulungan.

KAYANTARA.COM, TANJUNG SELOR – Kasus pasien positif di Kabupaten Bulungan bertambah. Penambahan berjumlah satu orang. Sehingga hingga Kamis (18/6/2020), total kumulatif pasien terkonfirmasi positif di Bulungan bertambah menjadi 42 orang.

Sementara pasien positif yang dinyatakan sembuh 37, meninggal dunia 2. Maka pasien positif yang masih dirawat di rumah sakit sebanyak lima orang.

Kepala Dinkes Bulungan dr Imam Sujono mengatakan, penambahan seorang pasien positif merupakan tenaga kesehatan di Puskesmas Tanjung Selor.

Dia mengungkapkan pasien ini diketahui tidak pernah kontak erat dengan pasien Covid-19 sebelumnya. Karena bersangkutan tidak masuk dalam tim surveilans yang bertugas mentracing kasus corona di Bumi Tenguyun.

“Pasien ini inisialnya R, perempuan 41 tahun, petugas loket. Pasien ini transmisi lokal karena tidak tahu kontaknya dengan siapa,” ujar Imam kepada media ini.

Padahal, menurut Imam petugas kesehatan telah menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap. Sehingga tingkat keamanan untuk tidak terpapar dari virus sangat tinggi.

Imam menuturkan, penemuan kasus konfirmasi positif kali berdasarkan dari skrining yang dilakukan pihaknya terhadap tenaga kesehatan sepekan lalu. Diketahui hal itu diawali adanya pasien dalam pengawasan yang meninggal dari Kecamatan Sekatak yang pernah dirujuk ke puskesmas.

Maka, Imam melanjutkan pihaknya melakukan rapid test massal kepada 92 orang tenaga kesehatan di dua puskesmas dan lima orang keluarga almarhum. Hasilnya, 19 orang di antaranya reaktif Covid-19.

“Kita sedang gencar-gencarnya mencari kasus, karena memang kita hampir zero positif,” tutur Imam di seberang telepon. Kegiatan itu ditindaklanjuti dengan mengambil sampel swab dari 19 orang tersebut.

Sampel dikirimkan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi di Tarakan untuk dianalisa menggunakan alat tes cepat molekuler (TCM).  “Hasilnya sudah keluar semua, dan satu ini yang positif,” imbuhnya.

Lebih lanjut, dengan adanya kasus transmisi lokal ini Imam mengatakan pihaknya akan melakukan tracing kepada teman kerja dan keluarga bersangkutan.

Ditanya apakah akan melakukan penutupan pelayanan untuk sementara, Ia belum terfikirkan untuk mengambil langkah tersebut. “Kami belum bisa memutuskan karena kita masih melakukan tracing kontak dulu. Kita tidak bisa menutup karena posisinya di kota. Kami mau membuat skenario agar pelayanan tetap berjalan karena rumah sakit juga kan ada pembatasan, nanti masyarakat yang tidak terlayani,” demikian Imam. (fat)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here