Pemuda adalah Motor Penggerak Pendidikan Politik Bagi Masyarakat
KAYANTARA.COM, TARAKAN – Hadir di tengah tahun politik Pilkada Serentak 2020, Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah Sunanto menegaskan bagi pemuda Muhammadiyah tidaklah mudah.
Hal ini ia kutip dari pernyataan Ketua PP Pemuda Muhammadiyah periode 2014-2018, Dahnil Anzar Simanjuntak dalam pelantikan Pengurus Wilayah Pimpinan Muhammadiyah (PWPM) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) di Kota Tarakan, Sabtu (3/10/2020).
Olehnya itu, Muhammadiyah akan terus mengasah siasat dalam menghadapi tahun politik.
Selain pernyataan dari Dahnil Anzar Simanjuntak, Sunarto kembali mengingatkan kutipan HOS Tjokroaminoto yang menyampaikan bahwa ‘Seorang Kader Islam Harus Punya Ciri Semurni-murninya Tauhid, Setinggi Ilmu Pengetahuan dan Sepintar-pintar Siasat’.
“Semua kader harus menjaga khitah persyarikatan Muhammadiyah. Yaitu harus menjaga kedekatan yang sama dengan semua calon kada (kepala daerah), dan memberikan pendidikan politik kepada masyarakat,” pintanya.
Dia menuturkan, Pilkada bukan hanya sekadar momen dimana masyarakat yang telah memiliki hak pilih untuk memilih para pemimpin di tempat ini. Namun di dalam pilihan mereka tersebut tersimpan harapan yang sangat besar dalam mengubah masa depan Kaltara.
“Tentunya ada harapan yang sangat besar bahwa nantinya bupati dan wakil bupati, gubernur dan wakil gurbernur yang terpilih mampu menampung seluruh aspirasi masyarakat, dan mengiplementasikannya dalam sebuah tindakan nyata dalam bentuk progres pembangunan baik secara infrastruktur maupun sumber daya manusianya untuk masa depan yang lebih baik demi kemajuan negeri, khususnya Bumi Benuanta,” bebernya.
Muhammadiyah maupun masyarakat Kaltara pada umumnya pasti tidak menginginkan Pilkada tahun ini hanya menjadi ajang untuk mencari keuntungan semata oleh pihak-pihak tertentu.
Karena itu, tanggung jawab pemuda adalah motor penggerak. Yaitu harus memberikan pendidikan politik bagi masyarakat Kaltara, menjemput hajatan yakni pesta demokrasi di tahun 2020, dimana rakyat Kaltara menentukan nasib kemajuan lima tahun ke depan nantinya.
Dia menyarankan perkembangan di berbagai media sosial saat ini agar kiranya dimanfaatkan sebaik mungkin dalam memberikan pendidikan politik.
“Bagi siapapun yang menjual jargonya itu adalah hal biasa dalam pesta demokrasi, namun kiranya narasi yang dibangun juga memberikan kesejukan untuk masyarakat Kaltara,” imbuhnya.
Untuk itu, partisipasi politik pemuda sangat diperlukan agar kemunculan pemuda dalam keterlibatan politik tidak hanya dengan bermodalkan pembaharuan secara fisik ataupun umur.
Akan tetapi pandangan segar kaum muda yang terefleksikan oleh visi dan misi kepemimpinannya juga harus menunjukkan semangat berkemajuan.
Dengan mengoptimalkan kemunculan kaum muda dalam politik, serta dibarengi oleh sebuah semangat perubahan yang diusung, efektifitas sistem multi partai yang merupakan realitas di Indonesia akan secara utuh terwujud.
Dari para pemuda, lanjut Sunanto, diharapkan gagasan-gagasan yang bersifat antipasif, yang apabila perlu mengandung unsur-unsur orisinal dan berani.
“Sehingga mampu membuat kita keluar dengan jawaban terbaiknya terhadap tantangan situasi yang diantisipasikan itu. Kepeloporan ini erat kaitannya dengan peran pemuda sebagai pembaharu dan pendobrak status quo yang dirasa menyesakkan,” terangnya.
Di dalam era pembangunan di mana informasi merupakan unsur penentu keberhasilan pembangunan, maka kepeloporan itu perlu didasarkan pada ilmu pengetahuan (knowledge based pro-active actions).
Hal ini mengandung pengertian bahwa dari diri para pemuda, terutama yang terpelajar, diharapkan lebih banyak partisipasinya sebagai pemikir dan pencetus dari gagasan-gagasan pembaharuan yang dapat dilaksanakan.
Peran sebagai pemikir ini adalah peran yang strategik yang perlu dijalankan dengan baik. “Kiranya pemuda harus berperan penting dalam memberikan pendidikan politik bagi seluruh masyarakat Kaltara menjauhkan segala isu sara, hoaks dan lain-lain demi terjaganya Pilkada yang damai dan santun demi kemajuan demokrasi di negeri Benuanta yang sangat kita cintai ini,” demikian Sunarto. (adv/*/sur)
Penulis: PWPM Kaltara