KAYANTARA.COM, NUNUKAN – Kampanye tatap muka dan dialog calon gubernur Kalimantan Utara nomor urut 3 Drs H. Zainal Arifin Paliwang, SH, M.Hum di Kabupaten Nunukan dirangkai dengan bermain futsal.
Olahraga favorit ini kerap dilakukan Zainal A Paliwang dalam setiap kegiatannya. Di Nunukan, mantan Wakapolda Kaltara ini bermain futsal dengan para milenial dan tergabung dalam Tim ZIYAP.
Alhasil, Tim ZIYAP berhasil memenangkan pertandingan itu dengan skor akhir 5-3. Namun sebelumnya, Zainal dkk sempat tertinggal 0-1 setelah kebobolan pada menit kesatu babak pertama.
Tapi kebolehan Zainal A Paliwang dalam mengolah si kulit berhasil merobek tim lawan usai mencetak gol. Skor menjadi 1-1. Pertandingan tampak seru.
Meski begitu, lagi-lagi Zainal A Paliwang kembali mencatatkan namanya setelah berhasil memborong tiga gol sekaligus. Skor berubah menjadi 5-1 buat Tim ZIYAP.
Tim lawan pun terus berusaha mengejar ketinggalan. Akan tetapi hanya bisa menambah dua gol hingga pluit terakhir berbunyi. Akhirnya skor akhir 5-3 untuk Tim ZIYAP.
Meski hanya pertandingan biasa sebagai bentuk sarana olahraga, namun para pemain baik dari tim ZIYAP dan lawan tetap bersemangat.
Para milenial Nunukan ini mengaku bangga bisa bermain bersama idolanya yang jarang dilakukan oleh para kandidat lainnya di Pilgub Kaltara 2020.
“Senang lah bisa bermain futsal dengan Bapak Zainal, kan jarang kita bisa mendapatkan kesempatan bermain dengan tokoh masyarakat atau pejabat di Kaltara ini,” ucap salah satu milenial pendukung ZIYAP,” kata salah satu milenial Nunukan, Teguh.
Ia menilai bermain futsal bersama calon kepala daerah sebuah momen yang langka. “Sangat jarang ada calon kepala daerah di Kaltara yang mau melibatkan pemuda di perbatasan, seperti halnya yang dilakukan Zainal A Paliwang bersama kaum milenial di Nunukan,” ungkapnya.
“Cuma ZIYAP yang mau merangkul pemuda di Kaltara, kan belum lama ini beliau juga sempat berolahraga bersama milenial di Tarakan dan Bulungan,” tambah dia.
Ia berharap apabila Zainal-Yansen terpilih menjadi gubernur dan wakil gubermur Kaltara tetap dapat merangkul pemuda di Kaltara. Termasuk mengajak para pemuda untuk bersama-sama membangun Kaltara lebih baik lagi kedepannya, dari kondisi yang ada sekarang ini.
“Paling tidak adanya pemberdayaan untuk para pemuda di Kaltara, mengingat Indonesia ini bisa besar karena ada campur tangan dari pemuda,” tutupnya. (adv)
