Duta Genre BKKBN Kaltara Dorong Generasi Muda Berproduktif di Era Industri 4.0

KAYANTARA.COM, MALINAU – Duta Generasi Berencana (Genre) BKKBN Provinsi Kalimantan Utara asal Kabupaten Malinau ini terus mendorong generasi muda khususnya pelajar tingkat SMP dan SMA/SMK untuk produktif dalam menghadapi tantangan masa depan terutama di era industri 4.0.

Muhammad Ilham sebagai Putra Duta Genre 2020 mengatakan sebagai duta genre Provinsi Kaltara, tentu telah banyak program kegiatan yang telah dijalankan. Salah satunya, inovasi Genre Cear Religion.

“Inovasi dari GCR itu bagaimana membentuk aqidah para remaja agar lebih beriman dan bertagwa. Terlebih lagi bagaimana peran remaja itu menghadapi era digital, menghadapi permasalahan sosial dan menyiapkan diri sebagai generasi emas atau bonus demografi di 2045 mendatang,” ujar Ilham, Senin (23/11).

Meski di tengah pandemi Covid-19 ini pihaknya sebagai perwakilan Provinsi Kaltara untuk terus memberikan informasi-informasi ke kalangan remaja dengan memanfaatkan teknologi yang ada.

“Selain bertatap muka dengan keterbatasan, kita juga memberikan informasi-informasi tentang genre itu melalui digital, seperti instagram, facebook dan media sosial lainnya,” jelasnya.

Di era digitalisasi ini, menurut dia, memang remaja harus dapat mempersiapkan dan memanfaatkan teknologi secara positif. “Nilai-nilai positif dari digital itu banyak yang bisa disaring dan dimanfaatkan. Jadi, kita tanamkan ke generasi remaja untuk seminimalisir mungkin menggunakan teknologi kearah yang baik dan bijak,” ungkapnya.

Lantas bagaimana menyikapi tentang adanya pernikahan dini di usia yang masih remaja? Ilham mengaku, terjadinya pernikahan dini itu bisa dilihat dari berbagai aspek yang membuat para remaja itu bisa melakukan pernikahan tersebut.

“Mulai dari aspek ekonomi, mental. Dan mengatasinya, kami memberikan sosialisasi dan pemahaman bahwa masih perencanaan sangat penting sebleum menikah,” ujarnya.

Dikatakannya, usia yang paling ideal untuk menikah adalah di usia 21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun itu bagi laki-laki.

“Karena pada usia ini hormon dalam tubuh juga sudah

stabil sehingga siap berproduksi,” katanya.

Tidak hanya itu, lanjut menikah bukan hanya berarti siap melakukan hubungan seksual. Karena itu, sehat jasmani penting, tetapi bagaimana kesiapan di dunia kerja yang menghasilkan uang perlu dipikirkan. “Karena menikah itu harus dipikirkan terlebih dahulu,” katanya.

Untuk mencegah terjadinya pernikahan dini itu, kata Ilham, sudah memiliki program go to school. Mengingat memang yang menjadi korban pernikahan dini itu relatif di kalangan SMP dan SMA/SMK.

“Jadi kita mensosialisasikan bagaimana dampak dan penyebab terjadi pernikahan dini itu. Jadi memang harus ada kesiapan mental dan sebagainya,” jelasnya.

Sementara Sulau Njau Duta Putri Genre 2020 menambahkan, sebagai generasi muda memang harus berproduktif dengan melakukan aktifias yang menguntungkan.

“Jadi kita mengajak para remaja di malinau itu bagaimana merencanakan masa depan, berkehidupan keluarga yang terencana dan mendapatkan keuntungan. terlebih lagi mendahadapi masa emas mendatang,” katanya.

Sulau mengatakan untuk membawa generasi remaja yang berpositif itu, pihaknya membuat satu program yang disebut Genro (genre zero bajet). Dimana program ini, memupuk skil dari kalangan remaja untuk berproduktif.

“Misalnya itu mengumpulkan sampah-sampah. Lalu dilakukan daur ulang. Jadi bagaimana skil para remaja ini sudah terarah,” jelasnya.

Genro ini sendiri, kata Sulau, sudah berjalan kegiatan dan dilaksanakan di Lapangan Pro Sehat Intimung. Dimana, mengajak kalangan remaja untuk mengumpulkan sampah-sampah. Lalu kemudian, sampah yang terkumpul itu daur ulang.

“Kami berikan pelatihan kepada mereka bagaimana mengelola sampah-sampah yang memiliki nilai. Jadi setiap sore minggu itu, membawa generasi remaja dan tidak hanya belajar mendaur ulang. Ada namanya disebut genre KIT, dimana mengajak bermain sehingga tidak jenuh,” tutur dia.

Bahkan, kata Sulau mengatakan, untuk berbagi informasi tentang generasi berencana itu tidak hanya dilakukan bertatap muka. Melainkan menggunakan media sosial. Seperti webinar dan siaran langsung dengan menggunakan akun instagram. “Jadi sharing informasi kita gunakan media sosial yang ada saat ini,” jelasnya.

Ditengah kesibukan memberikan pemahaman kepada generasi remaja Malinau, kata Sulau, dalam waktu dekat ini pihaknya akan berlanjut ke tingkat nasional. “Jadi saya bersama dengan Ilham ini sudah membuat program juga secara inovatif. Dan tentu nanti akan disampaikan pada saat acara puncak 3 Desember nanti. Peserta itu dari 34 provinsi,” pungkasnya. (eby)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here