KAYANTARA.COM, NUNUKAN – Warga dua desa di Kecamatan Tulin Onsoi Kabupaten Nunukan menilai pasangan Cagub-Cawagub Kaltara nomor urut 3 Drs H Zainal A Paliwang, SH, M.Hum-Dr Yansen TP, M.Si serasi maka mereka siap memenangkannya pada Pilgub 9 Desember 2020.
Tokoh masyarakat sekaligus mantan Camat Tulin Onsoi, Santipil Oslo mengatakan, pasangan ZIYAP adalah kombinasi yang pas untuk memimpin Kaltara ke depannya.
Cagub Zainal yang pernah menjabat Wakapolda Kaltara tentu paham akan masalah hukum, sebaliknya Yansen sebagai Bupati Malinau juga memiliki program andalan selama memimpin.
“Dari kedua hal tersebut, tentunya sudah bisa membawa perubahan untuk Kaltara ke depannya, apalagi selama ini pembangunan yang ada di Kaltara dirasakan masih sangat minim, khususnya di wilayah perbatasan dan pedalaman,” beber Santipil Oslo.
Selama Kaltara terbentuk, diakui Santipil Oslo, pembangunan yang terlihat hanya di daerah tertentu saja. Sedangkan di perbatasan dan pedalaman Kaltara hanya dibuatkan jalan provinsi yang dianggarkan melalui dana dari pusat.
Sementara, untuk wilayah perdesaan sama sekali tidak tersentuh pembangunan khususnya dibidang infrastruktur.
“Kita paham anggaran di Kaltara ini masih minim, tapi seharusnya pemimpin yang ada harus bisa melobi anggaran dari pusat dengan baik, agar pembangunan di Kaltara bisa lebih merata,” tegas dia.
Alasan lain, masyarakat di Kecamatan Tulin Onsoi lebih mendukung ZIYAP karena progam kerja Yansen selama menjabat Bupati Malinau yakni membangun pedesaan sudah sangat tepat.
Oleh karena itu, progam itu bisa menjadi percontohan untuk diprogramkan kembali di Kaltara.
“Kami mau desa kami juga berubah dan lebih maju dari sekarang ini, kalau untuk masalah ekonomi di Tulin Onsoi sudah bisa dikatakan bagus, tapi paling tidak perhatikan lagi infrastrukturnya karena masih banyak jalan di desa yang rusak,” beber dia.
Jika diberi amanah memimpin Kaltara, mantan Camat Tulin Onsoi, baik Zainal atau Yansen bisa membangun Kaltara dari daerah pinggiran seperti halnya progam Nawacita Presiden Jokowi, yaitu membangun Indonesia dari pinggiran. Supaya masyarakat yang berada di pinggiran benar-benar ikut merasakan. (adv)